Idi – Sulaiman (36), warga Desa Terujak, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur menjadi korban dugaan penganiayaan oleh oknum TNI hingga tewas.
Keluarga korban meminta pendampingan LBH Banda Aceh agar kematian anaknya secara tidak wajar tersebut dapat diusut tuntas.
Sebelum Sulaiman meninggal dunia, ayah korban, Shalat Ibrahim menceritakan, anaknya dicegat satu mobil yang diduga ditumpangi beberapa anggota TNI di Jembatan Lengkok, Dusun Cane, Desa Rampah, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyebab meninggalnya Sulaiman, warga Aceh Timur di tikungan lengkok Dusun Cane, Desa Rampah, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, sejak 28 hari lalu masih menimbulkan tanda tanya hingga kini.
Sang ayah, Shalat Bin Ibrahim masih mencari keadilan untuk mengungkap penyebab anaknya itu meninggal yang diduga karena dibunuh oknum TNI.
Pasalnya, ia melaporkan kematian putranya itu ke Sub Detasemen Polisi Militer IM/1-2 dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh.
Dalam konferensi pers di Banda Aceh, Jumat (14/6/2024), LBH Banda Aceh mengungkapkan berbagai kejanggalan dan menduga Sulaiman, warga Dusun Wih Porak, Desa Terujak, Aceh Timur, bukan korban kecelakaan karena dikejar TNI atas kasus ganja.
Tetapi korban pembunuhan yang direncanakan. Hal ini terlihat dari sejumlah bukti.
“Kami menemukan selongsong peluru di lokasi dan mendengar suara senjata.
Semua ini menunjukkan adanya perencanaan,” kata Shalat.
Shalat juga menyebutkan bahwa sebelum kejadian, korban sempat berkomunikasi via telepon dengan pelaku yang diduga oknum TNI yang terlibat dalam jaringan narkoba itu.
Muhammad Qodrat dari LBH Banda Aceh menegaskan bahwa korban diduga dibunuh oleh lebih dari tiga orang dan telah direncanakan.
Ia membantah kronologis yang beredar di media massa bahwa korban kecelakaan, melainkan korban sebenarnya telah ditunggu oleh pelaku di lokasi.
“Korban dihadang dengan mobil. Bukti selongsong peluru menguatkan dugaan pembunuhan,” ungkap Qodrat.
Qodrat memperkirakan motif di balik pembunuhan ini diduga berkaitan dengan narkotika, dimana korban dipaksa untuk mengakui kepemilikan barang haram itu yang belum tentu benar miliknya.
Qodrat juga menyoroti bahwa hingga saat ini handphone korban belum ditemukan.
Dengan harapan yang mendalam, Qodrat dan keluarga korban berharap penyelidikan akan terus berlanjut dan tidak hanya berhenti pada tiga tersangka yang telah ditetapkan.
Mereka mendesak Pangdam untuk mengusut kasus ini secara transparan dan tidak melindungi anggota yang terlibat.
Warga Aceh Timur Meninggal Dunia, Jenazah Diserahkan TNI, Keluarga Kaget Lihat Tubuh Anaknya
Sebelumnya melansir Serambinews.com memberitakan, terduga pelaku pengedar narkoba jenis ganja meninggal dunia saat dilakukan pengejaran di Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.
Informasi dikutip Serambinews.com, dari keluarga, korban bernama Sulaiman bin Shalat, warga Desa Terujak, Serbajadi, Aceh Timur.
Menurut keterangan keluarga, Sulaiman diserahkan ke pihak keluarga oleh pihak TNI dalam keadaan tidak bernyawa.
“Kami menerima info bahwa anak kami dibawa ke puskesmas oleh aparat TNI, karena dari info meloncat dari jembatan, dan kami ke Puskesmas anak kami sudah tidak lagi bernyawa,” ujar ayah korban Shalat bin Ibrahim, kepada Serambi, Senin (20/5/2024).
Shalat bin Ibrahim menerangkan keterangan yang diterima dari pihak TNI Kompi Senapan D bahwa pada Sabtu (18/5/2024) sekitar pukul 01.30 WIB, dua orang membawa Narkotika jenis Ganja melewati Kompi Lokop di tikungan lengkok Dusun Cane, Desa Rampah, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur.
Adapun dua orang yang membawa Narkotika, yakni Zainuddin dan Sulaiman.
Sekira pukul 01:30 WIB, personel TNI Kompi senapan D melihat dua orang melintas dengan menggunakan 2 unit sepmor jenis N-Max di depan Kompi senapan dengan kecepatan tinggi.
Merasa curiga sehingga dilakukan pengejaran terhadap dua orang laki-laki tersebut.
Karena merasa dikejar oleh personel TNI, salah satu terduga terjatuh dan diikuti rekannya terjatuh juga ditikungan lengkok Dusun Cane, Desa Rampah, Kecamatan Serbajadi.
Usai terjatuh, Sulaiman merasa panik mencoba kabur dengan melompat dari jembatan yang ke dalam kurang lebih 15 meter.
Dalam suasana tempat kejadian gelap setelah Sulaiman jatuh tidak sadarkan diri.
Personel TNI Kompi senapan D bersama warga melakukan evakuasi terhadap Sulaiman ke Puskesmas, Kecamatan Serbajadi untuk mendapat perawatan medis.
Tidak lama dari itu korban meninggal dunia.
Adapun barang bukti antara lain, tiga ball narkoba jenis ganja dengan berat kurang 20 kg bersifat menyusut.
Satu unit HP merek Oppo, plastik bening bungkusan kosong, kaca pirex 2, pipet, 2 korek mancis, tas slempang, dompet 2 unit sepmor jenis N-Max warna hitam.
Sementara terduga Zainuddin dititipkan di ruang sel Kompi senapan.
Kemudian Zainuddin sudah diserahkan ke Polres Aceh
Shalat bin Ibrahim menuturkan keluarga kaget saat memandikan jenazah anaknya.
Karena mendapati sejumlah luka-luka memar di tubuh anaknya Sulaiman, yaitu di mata, di pipi dan di dadanya.
Menurutnya, jika Sulaiman loncat dan jatuh, tidak mungkin lukanya seperti luka dipukul.
Apalagi Sulaiman meloncat dari jembatan yang tingginya 15 meter.
“Pasti akan ada luka cacat seperti kepala pecah, atau tangan patah, tapi ini lukanya luka memar bekas pukulan, kami menduga anak kami dianiaya,” papar Shalat.
Saat ini pihak keluarga membuat laporan ke SPKT Polres Aceh Timur dan akan melaporkan ke satuan polisi militer terkait meninggal Sulaiman. (*)