Mahasiswa Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Ketua BRA Dicopot

Senin, 13 Mei 2024 - 12:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Seratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Mahasiswa Peduli Perikanan Aceh melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Aceh, Senin (13/5/2024).

Aksi yang didominasi oleh mahasiswa Universitas Syiah Kuala itu, turun ke jalan menyikapi dugaan korupsi pengadaan benih ikan kakap Rp 15 miliar di Badan Reintegrasi Aceh (BRA).

Aksi itu diwarnai orasi yang mendesak agar kasus tersebut diusut tuntas dan agar Ketua BRA dicopot dari jabatannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejumlah spanduk yang bertuliskan “Pak Mau Beli Ikan Gada Uang, Hibah Dong” dengan tagar #savesea mewarnai aksi tersebut.

Sebelumnya Kejati Aceh Penyelidikan dugaan Penyimpangan dalam Pengadaan Budidaya Ikan Kakap dan Pakan Rucah untuk Masyarakat Korban Konflik pada Badan Reintegrasi Aceh Tahun Anggaran 2023 di Kabupaten Aceh Timur yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Perubahan (APBA-P).

Menurut hasil penyelidikan Kejati Aceh, pengadaan ikan kakap dan pakan rucah oleh BRA untuk 9 kelompok masyarakat di Kecamatan Nurussalam dan Darul Aman, Aceh Timur dengan anggaran sebesar Rp 15,7 miliar ternyata fiktif.

Pasca viral dan terungkapnya kasus dugaan korupsi pengadaan ikan kakap tersebut, saat ini dikabarkan Ketua BRA Suhendri telah menghilang dan sulit dihubungi.

Baca Juga:  Operasi Patuh Seulawah 2024, Dirlantas Polda Aceh Keluarkan 1.327 Surat Tilang

Suhendri juga diinformasikan sudah tidak masuk kantor BRA di kawasan Jalan Teuku Umar Lamteumen Timur Banda Aceh.

Menurut kabar, Suhendri saat ini sedang tidak ada di Aceh.Informasi yang diperoleh menyebutkan, pihak Kejaksaan Tinggi Aceh juga telah melakukan pemanggilan Ketua BRA Aceh Suhendri untuk dimintai keterangan terkait pengadaan budidaya ikan kakap.Namun, Suhendri belum memenuhi panggilan Kejati, dan belum diketahui dimana keberadaannya saat ini.

Karena pengadaan budidaya ikan kakap dan pakan rucah itu fiktif, pihak perusahaan pengadaan yang dipinjam perusahaan mereka oleh Ketua BRA, ikut tersangkut kasus tersebut.

Para pemilik perusahaan itu juga sudah berusaha mencari keberadaan Suhendri untuk menanyakan nasib mereka yang merasa tertipu dalam pengadaan fiktif ikan kakap itu.

“Beberapa waktu lalu, kami dari pihak perusahaan yang dipinjam oleh pihak BRA, sudah berusaha untuk mencari keberadaan Suhendri, kenapa pekerjaan pengadaan ikan kakap itu fiktif, sehingga kami pun pihak perusahaan ikut menanggung akibatnya harus berurusan dengan proses hukum, padahal kami tidak tahu apa-apa pekerjaan di lapangan,” kata seorang pemilik perusahaan CV., Sabtu (11/4/2024).

Para pemilik perusahaan itu pun mengaku, mereka diminta untuk menarik seluruh uang yang masuk ke perusahaan dan diserahkan kepada Suhendri. Proses serah terima uang berlangsung di sebuah bank di kawasan Batoh Banda Aceh.

Baca Juga:  Darwati A Gani dan Irwandi Yusuf Resmi Bercerai

“Kami merasa telah “diolah” oleh Ketua BRA, setelah diminta tarik uang dari perusahaan oleh dia padahal pekerjaan itu fiktif, lalu setelah terima uang, dia menghilang dan sulit dihubungi.

Tentu kami sekarang dari perusahaan yang mengalami masalah,” tutur pemilik perusahaan.Sementara itu, Kejaksaan Tinggi Aceh juga telah memanggil lima pemilik perusahaan terkait proyek pengadaan bibit ikan kakap dan pakan runcah senilai Rp15,7 miliar di Badan Reintegrasi Aceh (BRA).Plt Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis mengatakan pemanggilan dilakukan dalam rangka meminta keterangan dan data atau dokumen kepada pihak yang terkait.

Ali Rasab tidak menjelaskan lebih jauh siapa saja dan perusahaan apa saja yang dipanggil.Selain itu, turut dipanggil Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang menangani proyek pengadaan ‘Budidaya Ikan Kakap dan Pakan Runcah untuk Masyarakat Korban Konflik.

’Pemanggilan itu lantaran beredar informasi proyek itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sejumlah kelompok nelayan mengaku tidak mendapatkan bantuan sebagaimana yang tercantum dalam dokumen proyek. (MUS)

(*)

Berita Terkait

Dandim Banda Aceh Kawal Pelaksanaan PSU di Gampong Merduati dengan Penuh Kesiapan
Dandim Kota Banda Aceh Dorong Sinergi Maksimal untuk Sukseskan Pilkada 2024
Tiga Warga di Banda Aceh Meninggal Dunia Saat Masuk dalam Penampungan Air
Kepala Dinas PPPA Menerima Silaturahmi dan Audiensi DPD IWAPI Aceh
Kodim Banda Aceh Siagakan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada Serentak 2024
Banda Aceh Dilanda Angin Kencang, Pemkot Instruksikan Siswa Belajar Daring
Jokowi ke RSUDZA Banda Aceh, Minta Tambah Tempat Tidur Pasien
Jokowi Resmikan Venue PON Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala

Berita Terkait

Minggu, 1 Desember 2024 - 05:02 WIB

Dandim Banda Aceh Kawal Pelaksanaan PSU di Gampong Merduati dengan Penuh Kesiapan

Minggu, 24 November 2024 - 18:37 WIB

Dandim Kota Banda Aceh Dorong Sinergi Maksimal untuk Sukseskan Pilkada 2024

Minggu, 24 November 2024 - 17:49 WIB

Tiga Warga di Banda Aceh Meninggal Dunia Saat Masuk dalam Penampungan Air

Rabu, 23 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Kepala Dinas PPPA Menerima Silaturahmi dan Audiensi DPD IWAPI Aceh

Rabu, 25 September 2024 - 13:20 WIB

Kodim Banda Aceh Siagakan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada Serentak 2024

Kamis, 19 September 2024 - 16:18 WIB

Banda Aceh Dilanda Angin Kencang, Pemkot Instruksikan Siswa Belajar Daring

Senin, 9 September 2024 - 15:13 WIB

Jokowi ke RSUDZA Banda Aceh, Minta Tambah Tempat Tidur Pasien

Senin, 9 September 2024 - 15:02 WIB

Jokowi Resmikan Venue PON Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala

Berita Terbaru

Polisi membantu pengendara sepeda motor yang terjebak longsor di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. ANTARA/HO-Ditlantas Polda Aceh

Umum

Jalan Lintas Gayo Lues-Abdya putus akibat longsor

Rabu, 1 Jan 2025 - 15:01 WIB

Foto tangkapan layar dari live video FB warga memperlihatkan kondisi dalam KMP Aceh Hebat 1 dimana terjadi kepanikan dan sebuah truk terbalik dengan posisi menyamping, Selasa, 24 Desember 2024. (Video kiriman warga)

Aceh Jaya

Cuaca Buruk KMP Aceh Hebat 1 Terjebak di Jalur Calang-Sinabang

Selasa, 24 Des 2024 - 13:29 WIB