Banda Aceh, – Pemerintah Aceh menggelar Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2024. Peringatan HLH sebagai semangat menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Rabu, 5/6/2024 di halaman Kantor Gubernur.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Asisten II Setda Aceh, T. Zulkifli yang mewakili Pj. Gubernur Aceh. Hadir pula unsur Forkopimda dan sejumlah Kepala SKPA diantaranya Kadis Sosial Aceh, Dr. Muslem Yacob, serta para Kepala Biro, LSM, kalangan Dunia Usaha dan pegiat atau aktivis lingkungan.
Zulkifli saat membacakan amanat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya menyebutkan, Sebagaimana tema dari UNEP – Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa -, untuk Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Presidensi G20 telah dihasilkan adopsi Global Land Restoration Initiative yang sangat penting, mengingat bahwa dunia sedang menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens yakni: krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
Ia menambahkan, pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem. Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim.
Katanya, Pemulihan dari degradasi lahan sangat penting. Lahan menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan. Lahan mendukung perekonomian, kehidupan, dan mata pencaharian.
“Untuk ini, perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, memberikan momen “terobosan besar” bagi perbaikan lahan, sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan” tuturnya.
Lebih lanjut ungkapnya, Restorasi lahan, selain menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan, juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian, pendekatan ini juga harus didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas lokal dan masyarakat adat, ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
“Di sisi yang lain, inovasi teknologi dan kebijakan yang inklusif secara bersama-sama akan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan atas krisis iklim, sambil memastikan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat” sebutnya.
Menteri KLHK Siti Nurbaya, kata Asisten II tidak lupa mengucapkan terima kasih, apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak atas segala capaian yang ada saat ini. Hal ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh elemn bangsa.
“Terima kasih kepada kelompok komunitas, aktivis, dunia usaha, para tokoh perempuan, generasi muda, green leaders, akademisi, jurnalis dan jajaran birokrasi di daerah dan di lapangan.” tukas Zulkifli mengutip amanat Menteri.
Sebagai informasi, untuk tahun 2024 ini, Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience (Restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan)” dengan slogan “Our Land, Our Future, Generation Restoration.
Selain upacara peringatan HLH, Pemerintah Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kelautan juga melakukan penanaman pohon bersama, edukasi gaya hidup lingkungan berkelanjutan dan malam anugerah apresiasi longkungan hidup. (*)