Thailand Belajar dari Proses Perdamaian Konflik di Aceh

Rabu, 24 Juli 2024 - 15:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 30 orang delegasi dari King Prajadhipok's Institute (KPI) Thailand mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN)

i

Sebanyak 30 orang delegasi dari King Prajadhipok's Institute (KPI) Thailand mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN)

Banda Aceh, – Sebanyak 30 orang delegasi dari King Prajadhipok’s Institute (KPI) Thailand mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

Dalam keterangan yang dirilis Humas UIN Ar-Raniry, Selasa (23/7/2024), kunjungan ini merupakan bagian dari studi banding untuk mempelajari proses perdamaian yang terjadi di Aceh, dengan harapan bisa diterapkan untuk mengatasi konflik serupa di Thailand Selatan.

Kunjungan ini disambut oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Mujiburrahman, beserta jajarannya di ruang sidang rektor kampus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Delegasi ini terdiri dari pejabat pemerintah, eksekutif pemerintah lokal, akademisi, pemimpin komunitas, serta aktivis dari komunitas Melayu Muslim dan Buddha Thailand. Mereka dipimpin oleh Mr. Koddaree Binsen, Presiden Asosiasi Sekolah Swasta di Selatan Thailand.

Dalam sambutannya, Mujiburrahman menjelaskan peran dan kontribusi UIN Ar-Raniry dalam proses perdamaian Aceh. Banyak mahasiswa dan dosen universitas ini yang terlibat sebagai tim inti, fasilitator, dan penerjemah dalam perundingan perdamaian yang difasilitasi oleh Martti Ahtisaari di Helsinki.

Baca Juga:  ESDM Aceh Minta Warga Aceh Timur Hentikan Aktivitas Pengeboran Sumur Minyak

“Dosen dan mahasiswa kami memainkan peran penting dalam proses perdamaian Aceh, baik sebagai tim inti, fasilitator, maupun penerjemah bahasa. Banyak dari mereka yang berkontribusi dalam tim bahasa yang dipimpin oleh Martti Ahtisaari,” ungkap Mujiburrahman.

Rektor juga menyoroti bahwa pengalaman konflik di Aceh memberikan pelajaran berharga bagi banyak pihak. UIN Ar-Raniry sering menjadi tujuan bagi pihak internasional yang ingin mempelajari dinamika konflik dan proses perdamaian melalui lembaga konflik dan perdamaian yang dimiliki universitas tersebut.

“Pengalaman konflik di Aceh sangat mencekam. Kehidupan kita waktu itu hampir tidak bisa kemana-mana. Setelah perdamaian, suasana pembangunan mulai muncul di Aceh. Toko-toko ada yang buka 24 jam, masyarakat beraktivitas sepanjang hari, dan suasana sangat berubah dibanding masa konflik dulu,” jelasnya.

Mujiburrahman juga menyampaikan keprihatinan terhadap situasi di Patani, Thailand, yang masih diwarnai oleh banyak pos pemeriksaan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat.

“Doa kami untuk masyarakat di selatan Thailand agar keadaan yang mirip seperti di Aceh dahulu cepat berakhir,” tambahnya.

Baca Juga:  Dr. Muslem Sampaikan Tentang Kesetaraan Hak Disablitas di Rapat Inventarisasi Kab/Kota

Sementara itu, pimpinan Delegasi King Prajadhipok’s Institute (KPI) Thailand, Mr Koddaree Binsen menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memahami proses perdamaian di Aceh, yang dianggap sebagai salah satu contoh sukses di dunia.

“Tujuan kita adalah belajar dari Aceh tentang proses perdamaian karena situasi konflik kita mirip. Untuk memahami proses perdamaian di Thailand Selatan, sangat berguna bagi peserta untuk belajar dari pengalaman Aceh,” kata Mr. Koddaree.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan civitas akademika UIN Ar-Raniry serta berharap dapat menjalin kerja sama lebih lanjut di bidang pendidikan.

“Kami berharap dapat menyambut kunjungan dari UIN Ar-Raniry ke Thailand Selatan dan menjalin kerjasama lebih erat di masa depan,” tutupnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi Thailand Selatan untuk menerapkan strategi perdamaian berdasarkan pengalaman yang telah terbukti sukses di Aceh. (*)

Berita Terkait

Polda Aceh bagikan paket kebutuhan pokok kepada lansia
100 Kilogram Tembaga di ‘Tugu Pena’ Simpang Mesra Ludes Dijarah Maling
Jelang Ramadhan 1446 H, Dandim Kota Banda Aceh Serahkan 9 Ekor Sapi untuk Meugang
Gaji Seluruh Tenaga Kontrak Pemerintah Aceh Cair
Peneliti Bahasa BRIN sebut bahasa Aceh dalam status terancam punah
Dandim Banda Aceh Kawal Pelaksanaan PSU di Gampong Merduati dengan Penuh Kesiapan
Dandim Kota Banda Aceh Dorong Sinergi Maksimal untuk Sukseskan Pilkada 2024
Tiga Warga di Banda Aceh Meninggal Dunia Saat Masuk dalam Penampungan Air

Berita Terkait

Jumat, 7 Maret 2025 - 19:29 WIB

Polda Aceh bagikan paket kebutuhan pokok kepada lansia

Sabtu, 1 Maret 2025 - 16:09 WIB

100 Kilogram Tembaga di ‘Tugu Pena’ Simpang Mesra Ludes Dijarah Maling

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:26 WIB

Jelang Ramadhan 1446 H, Dandim Kota Banda Aceh Serahkan 9 Ekor Sapi untuk Meugang

Kamis, 27 Februari 2025 - 01:06 WIB

Gaji Seluruh Tenaga Kontrak Pemerintah Aceh Cair

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:26 WIB

Peneliti Bahasa BRIN sebut bahasa Aceh dalam status terancam punah

Minggu, 1 Desember 2024 - 05:02 WIB

Dandim Banda Aceh Kawal Pelaksanaan PSU di Gampong Merduati dengan Penuh Kesiapan

Minggu, 24 November 2024 - 18:37 WIB

Dandim Kota Banda Aceh Dorong Sinergi Maksimal untuk Sukseskan Pilkada 2024

Minggu, 24 November 2024 - 17:49 WIB

Tiga Warga di Banda Aceh Meninggal Dunia Saat Masuk dalam Penampungan Air

Berita Terbaru

Polwan Polda Aceh membagikan kebutuhan pokok kepada warga lanjut usia di Banda Aceh, Jumat (7/3/2025). ANTARA/HO-Bidhumas Polda Aceh

Banda Aceh

Polda Aceh bagikan paket kebutuhan pokok kepada lansia

Jumat, 7 Mar 2025 - 19:29 WIB