Banda Aceh, – Hujan deras disertai angin kencang melanda Banda Aceh dan sekitarnya menyebabkan seorang siswa meninggal dunia akibat terkena reruntuhan plafon. Pasca kejadian itu, Pemerintah Kota (Pemkot) mengeluarkan surat edaran (SE) tentang belajar daring.
SE bernomor 420/09/6 itu diteken Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Suya pada Rabu (18/9/2024) kemarin. Pada pembuka SE dijelaskan soal prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG yang memperkirakan Aceh masih diguyur hujan deras dan angin kencang.
“Seluruh satuan pendidikan mulai jenjang PAUD, SD, SMP, SPNF, dan PKBM negeri dan swasta di Kota Banda Aceh melaksanakan pembelajaran daring 100% mulai hari Kamis sampai Sabtu tanggal 19 sampai 21 September,” bunyi poin pertama SE tersebut Kamis (19/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada poin selanjutnya dijelaskan untuk satuan pendidikan berasrama agar melakukan pemantauan, pemeriksaan, pendampingan, dan pengawasan secara intens terhadap kondisi bangunan, gedung, sarana prasarana serta aktivitas seluruh warga sekolah guna menghindarkan munculnya korban dari kondisi alam dan cuaca ekstrim yang terjadi. Orang tua atau wali diperkenankan menjemput siswa untuk membawa pulang ke rumah.
Ade Surya juga meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh beserta jajaran dan pengawas sekolah, serta seluruh kepala satuan pendidikan tetap memantau kondisi satuan pendidikan secara intens terkait potensi musibah yang akan terjadi akibat dampak dari hujan lebat dan angin kencang.
“Kegiatan pembelajaran secara luring 100% dimulai kembali pada hari Senin tanggal 23 September dengan ketentuan jika ada kebijakan lanjutan akan diinformasikan kembali melalui surat edaran berikutnya,” bunyi poin terakhir.
Sebelumnya, plafon lantai dua SD 62 Banda Aceh jebol akibat angin kencang. Kejadian itu menyebabkan satu siswa meninggal dunia dan dua orang terluka.
Insiden itu terjadi saat angin kencang melanda Banda Aceh siang tadi, Rabu (18/9/2024). Saat kejadian, siswa sedang istirahat sehingga guru memerintah pelajar masuk ke ruang kelas.
Para siswa disebut mematuhi aturan itu dan bergegas masuk. Namun saat berada di ruangan, angin kembali melanda sehingga merusak dan menerbangkan sebagian plafon.
“Plafon tersebut jatuh ke arah barisan anak-anak kita dan mengenai 3 orang di antaranya. Musibah terbesar dialami oleh ananda Syakir Arkan yang terkena tepat di bagian kepala,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Teuku Erwin Irham.
(mc)