Fakta Sejarah Gunung Merapi Burni Telong, dan Jalur Pendakian serta Larangan

Kamis, 20 Juni 2024 - 21:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Gunung Merapi Burni Telong, Bener Meriah. (Laman Resmi Pemkab Bener Meriah)

i

Foto: Gunung Merapi Burni Telong, Bener Meriah. (Laman Resmi Pemkab Bener Meriah)

Bener Meriah, Mercinews.com – Memasuki masa libur sekolah banyak kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya adalah mendaki gunung. Salah satu gunung yang bisa dikunjungi adalah Gunung Merapi Burni yang terletak di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Kegiatan mendaki gunung juga bisa menjadi sarana untuk berolahraga dan dapat membantu menjaga badan tetap prima meski di hari libur. Selain itu pemandangan yang indah dari atas puncak gunung juga dapat memanjakan mata sehingga pikiran akan lebih jernih.

Nah, buat detikers yang berencana mendaki, Gunung Merapi Burni Telong bisa menjadi rekomendasi. Agar perjalanan kamu tetap aman, simak informasi berikut ya!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejarah Gunung Merapi Burni Telong

Dilansir dari skripsi yang berjudul “Pengembangan Destinasi Wisata Alam Burni Telong: Dampak Terhadap Kehidupan Sosial, Budaya, Ekonomi, Keagamaan dan Kepercayaan Masyarakat Gayo” yang ditulis Listria Wahyuni, Gunung Burni Telong adalah gunung berapi yang berada di Aceh bagian tengah dan dinamai oleh masyarakat suku Gayo. Menurut sejarah, gunung ini mengalami fenomena tahunan di mana lerengnya terbakar tanpa sebab yang jelas. Api yang selalu menyala di sekitar gunung inilah yang membuat masyarakat Gayo menamainya Bur Ni Telong, yang berarti “gunung yang terbakar.”

Letusan pertama Gunung Burni Telong terjadi pada tahun 1837. Pada 7 Desember 1924, gunung ini kembali meletus, menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian dan perkampungan di sekitarnya. Gunung ini berstatus aktif.

Gunung ini telah meletus dua kali dan mengalami dua letupan, letusan pada tahun 1837 dan 1924, serta letupan pada tahun 2004 saat tsunami Aceh dan 2013 saat gempa di Aceh Tengah. Dengan ketinggian 2.624 mdpl, Gunung Burni Telong memiliki lahan luas dan keragaman hayati tinggi. Desa Rembune yang berada di kaki gunung turut menjaga kawasan ini.

Fakta Menarik Gunung Merapi Burni Terong

Daya tarik yang ditawarkan pada wisata Gunung Burni Telong yaitu keindahan alamnya atau yang sering disebut negeri di atas awan. Selain menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, Gunung Burni Telong juga dikenal dengan keragaman flora dan fauna yang menarik perhatian para pendaki. Pendakian ke gunung ini tidak hanya untuk menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam, tetapi juga untuk melakukan penelitian di selter ketiga yang luas, yang sering digunakan sebagai tempat perkemahan dengan flora dan fauna yang melimpah. Selain itu, pengunjung memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan satwa liar seperti tupai, dan menikmati keindahan bunga Edelweis yang tumbuh subur di area selter tersebut.

Baca Juga:  Pj Bupati Aceh Timur Lantik Lima Kepala Dinas

Selain itu kepercayaan masyarakat Desa Rembune terkait Gunung Burni Telong menambah dimensi mistis yang menarik bagi pengunjung. Masyarakat setempat meyakini adanya kehidupan lain atau hal-hal gaib di hutan rimba gunung ini. Salah satu kisah yang sering diceritakan adalah tentang sabana luas di Gunung Gereudong, yang berada di sebelah Gunung Burni Telong, dan adanya masjid gaib di sana yang dikatakan sebagai tempat beribadah para Aulia. Kata “Aulia” sendiri merujuk kepada orang-orang suci atau wali, yang diyakini memiliki kedekatan spiritual yang tinggi dengan Tuhan.

Kepercayaan ini membuat masyarakat sangat menghormati gunung dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap suci dan tidak tercemar. Selain itu, masyarakat percaya bahwa perilaku seseorang di hutan rimba Gunung Burni Telong akan tercermin dalam perlakuan yang mereka terima. Misalnya, mereka yang berperilaku baik akan diperlakukan dengan baik oleh lingkungan dan makhluk gaib, sementara mereka yang berperilaku buruk mungkin mengalami gangguan, seperti kesurupan atau diganggu oleh hewan.

Jalur Pendakian Gunung Merapi Burni Terong

Untuk mencapai pada Puncak Gunung Merapi Burni Terong pengunjung harus melewati 8 jalur utama yang telah tersedia. Jalur tersebut akan melewati beberapa pos dan mata air yang dapat digunakan untuk mengisi kembali air minum yang telah habis

8 Jalur Pendakian Gunung Burni Telong:
a. Pos ranger burni telong

b. Pintu rimba

c. Shelter 1

d. Shelter 2

e. Mata air

f. shelter 3

g. Goa

h. Puncak cempege Burni Telong

Adapun rute menuju pos awal pendakian pengunjung bisa menggunakan rute Bandar Lampahan, Desa Rembune, yang merupakan titik start favorit para pendaki. Pendakian dimulai dari Jalan Medan-Banda Aceh. Dari sini, perjalanan dilanjutkan hingga mencapai pertigaan PT. KKA (Pabrik Kertas Kraf Aceh). Setelah turun di pertigaan ini, pendaki mengikuti jalan searah yang menuju ke arah Gunung Salak.

Sesampainya di Perempatan Simpang Pondok di Kabupaten Bener Meriah, pendaki kemudian melanjutkan perjalanan untuk mencapai Gunung Burni Telong. Rute ini dipilih karena aksesnya yang relatif mudah dan telah dilengkapi dengan fasilitas seperti pos ranger yang berfungsi sebagai tempat registrasi sebelum memulai pendakian.

Larangan Saat Mendaki Gunung Merapi Burni Terong

Menurut Qanun Kampung Rembune Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Wisata Pendakian Gunung Burni Telong Kampung Rembune Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah berikut adalah peraturan yang harus diikuti setiap pendaki:

Baca Juga:  Para pejabat Amerika tidak tahu bagaimana menghentikan pertempuran di Gaza

1. Pendaki wajib melapor kepada pengurus kepemudaan kampung Rembune.

2. Pada saat mendaki, kartu identitas ketua kelompok wajib ditinggalkan kepada pengurus pemuda kampung Rembune dan diambil kembali pada saat pulang pendakian.

3. Membayar biaya mendaki sebesar Rp 5.000,- / orang.

4. Sebelum pendakian, seluruh barang bawaan pendaki akan diperiksa oleh pengurus pemuda kampung Rembune.

5. Waktu pendakian pukul 06:00 WIB s/d 18:00 WIB. Berlaku untuk pendaki laki-laki maupun perempuan. Kecuali hari Jumat waktu pendakian dimulai setelah selesai shalat jum’at.

6. Tidak diizinkan mendaki gunung berpasang-pasangan (laki-laki dan perempuan) terkecuali membawa pemandu dari kampung Rembune.

7. Dilarang berbuat mesum di area gunung merapi.

8. Dilarang laki-laki dan perempuan menginap satu tenda yang bukan muhrimnya. Apabila kedapatan satu tenda maka akan dinikahkan dan didenda sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

9. Bagi pendaki dilarang membawa hal-hal sebagai berikut :

a) Narkoba, minuman keras (barang terlarang lainnya yang memabukkan).

b) Senjata tajam / senjata api (terkecuali pihak yang berwajib)

c) Cat pewarna (spidol, pilox, cat tembok dan sejenisnya)

d) Atribut-atribut yang bertentangan dengan hukum dan perundang undangan negara republik indonesia.

10. Dilarang mengambil bunga edelweis dan tumbuhan lainnya.

11. Dilarang menebang pohon dan tanaman lainnya di area gunung berapi Burni Telong.

Status Gunung Merapi Burni Terong

Dilansir dari laman Kabupaten Bener Meriah, Gunung Burni Telong memiliki elevasi sekitar 2.624 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan terletak pada koordinat antara 4 derajat 38’47” dan 4 derajat 88’32” lintang utara, serta antara 96 derajat 44’42” dan 96 derajat 55’03” bujur timur. Meskipun Gunung Api Burni Telong termasuk gunung api aktif, namun saat ini tingkat aktivitasnya masih berada pada level I atau dalam kondisi normal.

Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Burni Telong, Ihsan Nopa Abadi, pada hari Selasa, 9 Januari 2024, kondisi ini menunjukkan bahwa gunung api tersebut tidak mengancam keamanan secara langsung. Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap waspada, terutama dalam menghadapi potensi gempa bumi. Gunung ini masih dapat dibuka untuk pendakian tanpa larangan, dengan tetap mematuhi rekomendasi yang diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Demikian informasi mengenai Gunung Merapi Burni Terong yang wajib detikers ketahui sebelum mendaki, semoga bermanfaat

Artikel ini ditulis oleh Agung Zepanya Bangun mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom. (*)

Berita Terkait

Kabupaten Bener Meriah Defisit Anggaran Rp 40 Miliar
Grand Final Festival Panen Kopi Gayo 2024 akan Digelar di Bener Meriah
Polisi tangkap Pemuda Pengedar Sabu di Bener Meriah
Baitul Mal Bener Meriah Tingkatan Penghimpunan Zakat Hingga 44,9 Persen
Tingkatkan Sinergitas, Mohd Tanwier Silaturahmi Dengan Kapolres Bener Meriah
Puncak Merah Putih, Bener Meriah: Lebih dari Sekadar Tempat Paralayang
Oknum DPRK di Bener Meriah diduga Memiliki Hubungan Terlarang Dengan Pegawai RSU
Polisi Bener Meriah Amankan Dua pelaku Penyalahguna Narkoba

Berita Terkait

Jumat, 9 Agustus 2024 - 16:57 WIB

Kabupaten Bener Meriah Defisit Anggaran Rp 40 Miliar

Kamis, 8 Agustus 2024 - 18:57 WIB

Grand Final Festival Panen Kopi Gayo 2024 akan Digelar di Bener Meriah

Senin, 5 Agustus 2024 - 17:23 WIB

Polisi tangkap Pemuda Pengedar Sabu di Bener Meriah

Rabu, 24 Juli 2024 - 19:38 WIB

Baitul Mal Bener Meriah Tingkatan Penghimpunan Zakat Hingga 44,9 Persen

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:09 WIB

Tingkatkan Sinergitas, Mohd Tanwier Silaturahmi Dengan Kapolres Bener Meriah

Senin, 22 Juli 2024 - 14:20 WIB

Puncak Merah Putih, Bener Meriah: Lebih dari Sekadar Tempat Paralayang

Minggu, 21 Juli 2024 - 19:55 WIB

Oknum DPRK di Bener Meriah diduga Memiliki Hubungan Terlarang Dengan Pegawai RSU

Minggu, 21 Juli 2024 - 19:36 WIB

Polisi Bener Meriah Amankan Dua pelaku Penyalahguna Narkoba

Berita Terbaru

Polisi membantu pengendara sepeda motor yang terjebak longsor di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. ANTARA/HO-Ditlantas Polda Aceh

Umum

Jalan Lintas Gayo Lues-Abdya putus akibat longsor

Rabu, 1 Jan 2025 - 15:01 WIB

Foto tangkapan layar dari live video FB warga memperlihatkan kondisi dalam KMP Aceh Hebat 1 dimana terjadi kepanikan dan sebuah truk terbalik dengan posisi menyamping, Selasa, 24 Desember 2024. (Video kiriman warga)

Aceh Jaya

Cuaca Buruk KMP Aceh Hebat 1 Terjebak di Jalur Calang-Sinabang

Selasa, 24 Des 2024 - 13:29 WIB