Isuaceh.com, Bireuen – Aparatur gampong di Bireuen kembali melakukan studi contoh (bimbingan teknis) ke sejumlah desa di Sidoarjo, Jawa Timur. Kali ini, perjalanan yang dibiayai menggunakan uang desa itu juga dinikmati oleh tuha peut dan pemuda gampong.
Hal yang sama juga dilakukan oleh sejumlah pejabat Tuha Peut di kabupaten itu. Mereka direcanakan melakukan perjalanan ke kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta dan sejumlah lokasi lain. Adapun ketua pemuda di kabupaten itu dijadwalkan melakukan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara.
Sumber Ajnn di Pemerintahan Kabupaten Bireuen mengatakan jadwal pelaksanaan bimtek aparatur desa di setiap kecamatan berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini, dari seluruh 17 kecamatan di Bireuen, beberapa kecamatan telah selesai mengikuti Bimtek. Sementara Kecamatan Jeunib dan Kutablang, para keuchik sedang melaksanakan Bimtek,” kata sumber tersebut, Selasa, 28 Mei 2024.
Untuk melaksanakan seluruh perjalanan itu, setiap desa diwajibkan membayar Rp 38 juta. Seorang keuchik di Kecamatan Gandapura mengatakan bahwa uang untuk kegiatan Bimtek tersebut menggunakan anggaran dana desa tahun anggaran 2024.
Namun perjalan untuk masing-masing gampong dijadwalkan terpisah. Perjalanan sengaja dirancang senyap agar tidak mendapatkan sorotan publik.
Padahal untuk pelesiran keuchik, dana desa yang dihabiskan dana mencapai Rp 17 juta. Pelesiran tuha peut Rp 16 juta, dan pelesiran ketua pemuda Rp 6 juta. “Kami melakukan rapat bersama di kantor camat dengan pihak BKAD kecamatan beserta Apdesi untuk membahas hal ini,” kata sumber itu.
Keuchik tersebut menyayangkan dana desa yang dipakai untuk keperluan Bimtek yang sia-sia. Seharusnya uang itu dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Biruen karena sepulangnya dari pelesiran itu, tidak ada manfaat yang dapat disebar di gampong masing-masing.
Kegiatan itu melibatkan 609 gampong di Bireuen. Total uang dana desa yang digunakan untuk kegiatan ini mencapai Rp 23 miliar. “Gampong kami bertekad tidak ada aparatur desa yang ikut, karena kami pikir tidak bisa dipertanggungjawabkan di akhirat,” kata keuchik tersebut.
Camat Gandapura, Azmi menolak memberikan komentar terkait hal ini. Dia menyarankan untuk menghubungi Ketua Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) Kecamatan Gandapura Rijalul Fadli. “Kami di Gandapura belum ada keputusan. Dana desa tahun ini belum sepenuhnya cair,” kata Rijalul.
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Gandapura, Mauliadi Sulaiman. Dia mengatakan belum jelas kapan Bimtek keuchik akan dilaksanakan di kecamatan tersebut.
“Belum ada persetujuan karena untuk ketua pemuda disarankan (digelar) di Bireuen, tuha peut ke Medan. Karena itu rapat gagal,” kata Sulaiman.
Ketua Apdesi Kabupaten Bireuen, Bahrul Fazal M Puteh, menolak memberikan keterangan. Hingga berita ini ditayangkan, pesan singkat dan panggilan ke nomor whatsapp tidak dibalas.(*)
Sumber Berita : Ajnn