Bireuen – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, selama dua hari Senin dan Selasa (29-30/7/2024) gelar festival budaya Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) berlangsung di Disdikbud Bireuen.
Adapun bidang lomba dalam OPK yang diikuti 13 kecamatan yaitu lomba boh gaca (inai pengantin), lomba mengalami tikar dan lomba egrang (geunteut).
Khusus lomba geunteut berlangsung Selasa (30/7/2024) di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu Bireuen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Geunteut atau Egrang adalah sebuah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tempat tumpuan kaki yang terbuat dari kayu.
Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan
egrang berguna dalam pelatihan pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, kefokusan dan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak anak maupun dewasa.
Lomba tersebut diikuti 11 peserta dari 11 kecamatan yaitu Peusangan Selatan, Peudada, Jangka, Samalanga, Kota Juang. Kemudian, Kecamatan Kuala, Peusangan, Juli, Peulimbang dan Kutablang.
Amatan Serambinews.com, lomba permainan tradisional tersebut berlangsung meriah. Awalnya panitia menarik garis batas dengan tali nilon panjang arena lomba 50 meter.
Sebelum lomba dimulai para peserta melakukan uji coba. Para peserta menunjukkan keahlian dalam menggunakan
dua tongkat dan terdapat tempat pijakan kaki. Para peserta naik pada pijakan.
Tahap pertama dibagi tiga kelompok, setiap lomba melakukan lomba, siapa yang cepat sampai finish atau terbaik masuk putaran kedua.
Akhirnya dari 11 peserta ditetapkan enam masuk putaran kedua. Dari enam peserta melakukan lomba lagi dan siapa tercepat maka sebagai juara.
Tiga peserta meraih juara yaitu juara satu diraih Salman Farisi dari Peusangan Selatan, juara dua Muhammad Rafi dai Juli dan juara tiga diraih Anisul Maulana dari Samalanga. (*)