Bireuen – Sebanyak 50 siswa dan guru aktivis SMK Negeri 1 Jeunieb, Bireuen penggerak literasi selama dua hari, Selasa dan Rabu (20-21/8/2024) mengikuti kegiatan Krida Duta Bahasa bertajuk
Wajah Bahasa Sekolah 2024.
Kegiatan tersebut adalah kegiatan pembinaan aktivis sekolah penggerak literasi yang terselenggara berkat kerjasama SMK Negeri 1 Jeunieb dengan Balai Bahasa Provinsi Aceh berlangsung di ruangan Seulanga Meeting Room SMK Negeri 1 Jeunieb.
Kegiatan ini bertujuan untuk membina generasi muda aktivis sekolah di SMK Negeri 1 Jeunieb khususnya dan Kabupaten Bireuen umumnya untuk meningkatkan kualitas penggunaan bahasa di ruang public dibuka Kepala SMKN 1 Jeunieb, Feri Irawan SSi MPd diwakili Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Dahliani SPd Gr MM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Dahliani menyampaikan rasa terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Aceh karena telah memberikan kesempatan siswa dan guru kami mengikuti Krida Duta Bahasa bagi aktivis sekolah.
Dengan pertemuan berharap peserta Krida Duta Bahasa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa dan guru aktivis penggerak literasi di SMK Negeri 1 Jeunieb.
Dengan demikian aktivis sekolah penggerak literasi menjadi garda terdepan dalam menjaga dan memajukan
peradaban bahasa dan sastra, baik di sekolah sendiri maupun di Kabupaten Bireuen, ujar Dahliani. Narasumber yang memberikan materi Kasubbag Umum Balai Bahasa Provinsi Aceh Mhd Zaki S Sos, MH dan duta
bahasa yang pakar dalam bidangnya.
Pertemuan hari pertama, peserta diberikan materi pembuatan infografik dan konten digital. Sementara hari kedua peserta mendapatkan materi pembuatan konten bahasa daerah dan wajah bahasa.
Wajah bahasa merupakan gambaran atas sikap positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di ruang publik.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh yang diwakili Kasubbag Umum Mhd Zaki S Sos MH dalam sambutannya antara lain mengatakan, Kemendikbud Ristek memiliki program peningkatan literasi generasi muda.
Pada tahun 2024, program tersebut dilaksanakan melalui kegiatan Krida Duta Bahasa bagi Aktivis Sekolah Penggerak Literasi. Salah satu tahapan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan program tersebut dengan memberikan
pembekalan kepada aktivis yang ada di sekolah.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa yang baik dan benar di tengah-tengah masyarakat.
“Harapannya mereka dapat menjadi Duta Bahasa yang handal dan mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap bahasa dan sastra,” katanya.
Selama dua hari para aktivis sekolah dibekali pengetahuan kebahasaan dan pelatihan keterampilan mendesain.(*)