Isuaceh.com

Umum

Butuh Perhatian, Alfarisi Bocah 8 tahun di Aceh Timur Terbaring Koma di Rumah

Muhammad Alfarisi (8) terbaring kaku dengan kondisi koma di rumahnya. (Foto: Ist)

Aceh Timur- Namanya Muhammad Alfarisi, seorang bocah berusia 8 tahun. Dia terbaring kaku dengan kondisi koma di rumahnya, akibat mengalami kecelakaan pada Oktober 2022 lalu.

Alfarisi merupakan anak dari Mulyana (33) yang menetap di Desa Grong-Grong Dusun SMA, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.

Sudah hampir empat bulan ia terbaring koma di rumahnya.

Bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu mengalami kecelakaan di jalan raya saat hendak menyeberang ketika pulang sekolah.

Mulyana, Selasa (24/1/2023) bercerita tentang kondisi Alfarisi yang setelah terpaksa pulang dari rumah sakit karena masalah ekonomi untuk biaya pengobatan.

“Pasca kejadian itu, Alfarisi dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh, untuk menjalani perawatan yang ditanggung BPJS dan Jasa Raharja lebih kurang 2,5 bulan lamanya. Selama di rumah sakit, keluarga bergantian menjaganya,” kata Mulyana.

Baca Juga:  Catat Inilah 6 Kabupaten Penduduk Miskin Tertinggi di Aceh

Setelah sekian lama di rumah sakit, lanjut ibundanya ini, mereka , tidak ada lagi biaya makan, dan uang transportasi pun menipis, serta untuk keperluan lainnya.

Akibatnya, pihak keluarga sepakat untuk membawanya pulang ke rumah.

“Kondisi Alfarisi saat ini masih membutuhkan perawatan medis, dia hanya bisa membuka mata dan tangannya, sesekali ikut bergerak,” ujarnya.

Saat konsultasi dengan dokter, Alfarisi sudah sadar namun tidak merespon. Kelopak mata terbuka, tapi organ tubuh masih lemah.

Dia harus ada asupan gizi yang cukup, kemudian diberi tindakan fisioterapi agar saraf di organ tubuh lain bisa terangsang untuk bergerak, dan harus membawanya minimal seminggu sekali untuk pengecekan ke rumah sakit.

Baca Juga:  Pelajar SMA di Aceh Timur Berzina dengan Berondong hingga 20 Kali

“Karena tanpa biaya, anak saya hanya bisa terbaring di rumah, walaupun begitu saya tidak putus asa. Insya Allah anak saya pasti sembuh, tidak ada yang mustahil, karena ada Allah yang maha melihat, menyembuhkan, serta mematikan,” imbuhnya.

Dia mengakui, sejak kejadian itu hingga sekarang, tidak ada satu orang pun yang mewakili instansi terkait untuk menjenguknya atau membawa bantuan untuk anaknya.

“Saya berharap kepada para dermawan, dan pemerintah setempat, serta instansi terkait, tersentuh hatinya untuk membantu perawatan anak kami,” harap Mulyana. Adakah yang terketuk pintu hati?[]

 

Sumber: Modusaceh

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top