Jakarta – Dabbah adalah binatang yang disebut akan muncul sebagai salah satu tanda kiamat. Dabbah merupakan binatang aneh yang sebelumnya tidak pernah terlihat di Bumi.
Tak ada yang tahu bentuk dari dabbah. Bahkan sebagian ulama mengungkapkan sosok dabbah dalam ciri yang berbeda.
Mengutip buku Fitnah Dajjal & Ya’juj dan Ma’juj oleh Lilik Agus Saputro dijelaskan, secara bahasa dabbah artinya adalah hewan yang berjalan di atas bumi. Ungkapan ini masih terlihat umum, karena semua hewan akan berjalan di atas Bumi.
Pendapat tentang Bentuk dan Ciri Dabbah
Beberapa ulama menyatakan bahwa dabbah adalah anak unta yang disapih dari induk unta itu sendiri.
Hal ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al Ghifari bahwa Rasulullah SAW bersabda menyinggung tentang sosok dabbah, di antaranya yakni:
“Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan magam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim).”
Dari sudut pandang lain juga ada yang mengungkapkan bahwa dabbah adalah al-Jassasah. Maksud dari al-Jassasah adalah makhluk berbulu putih misterius yang menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat.
Namun pendapat ini tidak bertahan lama dikarenakan sifat-sifat dan apa yang dilakukan oleh dabbah tidak sesuai dengan gambaran yang beberapa hadis ungkapkan Sehingga ulama bersepakat bahwa dabbah bukan al-Jassasah.
Arti selanjutnya adalah ular yang mengawasi dinding Kakbah. Ular tersebut pernah disambar elang ketika orang-orang Quraish hendak membangun Kakbah waktu itu. Akan tetapi pendapat ini dinisbahkan oleh al-Qurthubi kepada Ibnu Abbas sebab arti dari dabbah bahwa wujud ular memiliki sumber yang kurang jelas.
Pendapat yang terakhir adalah bakteri yang berbahaya dan jika terkena manusia maka akan mengalami penderitaan luar biasa. Bakteri tersebut bahkan mampu melukai hingga membuat manusia meninggal. Ketika melukai seseorang, ia membawa pesan berupa nasihat kepada manusia seandainya mereka memiliki hati yang bisa berpikir, sehingga mereka sadar untuk kembali kepada Allah, kepada agamanya dan menekan mereka untuk menerima hujah.
Hal ini merupakan pendapat yang dipegang oleh Abu Ubayyah dalam komentarnya terhadap kitab an-Nihayah/al-Fitan wal Malahim, karya Ibnu Katsir.
Seorang ilmuwan bernama Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil yang memiliki karya Asyrathhus Sa’ah menegaskan bahwa dalam hadits yang sahih, Rasulullah SAW menyebutkan dabbah kelak datang dengan membawa cincin yang dikenakan Nabi Sulaiman dan tongkat dari Nabi Musa.
Dalil tentang Munculnya Dabbah
Munculnya dabbah merupakan salah satu tanda dekatnya kiamat. Rasulullah SAW bersabda bahwa dabbah merupakan pertanda bahwa kiamat sudah dekat. Dalil dalam Al-Qur’an juga menjelaskan kehadiran dabbah.
Allah SWT juga telah berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 82
۞ وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ ٱلنَّاسَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Arab-Latin: Wa iżā waqa’al-qaulu ‘alaihim akhrajnā lahum dābbatam minal-arḍi tukallimuhum annan-nāsa kānụ bi`āyātinā lā yụqinụn
Artinya: Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
Ketika binatang langka (aneh) yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya dan kemudian muncul di permukaan bumi, berarti sudah menandakan bahwa kiamat sudah dekat.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Rasulullah SAW menyebutkan tiga perkara dan jika ketiganya tersebut sudah keluar maka segala tobat dan ampunan sudah tidak ada gunanya lagi. Sebab Allah SWT sudah mempersiapkan segalanya untuk hari perhitungan. Ketiga hal itu adalah terbitnya matahari dari arah barat, dabbah dan Dajjal.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya, “Sesungguhnya tanda-tanda (kiamat) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu Duha. Mana saja yang lebih dahulu muncul, maka yang satunya akan terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR. Muslim).
Di saat dabbah sudah keluar, maka dia akan berbicara dengan manusia. Dabbah mengatakan bahwa manusia yang dahulu tidak yakin dengan keberadaan ayat-ayat Allah SWT maka akan memberikan tanda pembeda antara orang yang beriman dan yang musyrik.
Kemunculan dabbah diawali dari Makkah yakni di masjid yang paling mulia. Sebagaimana hadis yang telah diriwayatkan oleh Majma’uz Zawaid Vii/7-8, dari Hudzaifah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”
Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam bukunya yang berjudul Tanda Kiamat Besar menjabarkan beberapa hadits yang menjelaskan tempat kemunculan dabbah.
Hudzaifah dan Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Kemudian ketika orang-orang tengah berada di masjid yang paling agung dan mulia di sisi Allah, yakni Masjidil Haram, Ad-Dabbah tidak membiarkan seorang pun di antara mereka seraya bersuana seperti unta di antara Rukun dan Maqam, sementara itu tanah jatuh bercucuran dari kepalanya. Melihatnya, sebagian besar orang serempak kocar-kacir melarikan diri darinya …” (HR Hudzaifah)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Ad-Dabbah muncul dari salah satu lembah Tuhamah.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Ibnu Amr, Ibnu Umar, dan Aisyah r.a. bahwa Ad-Dabbah muncul di Ajyad, yakni di Makkah.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW memperlihatkan kepadanya tempat Ad-Dabbah kelak akan keluar, yakni Qibal Asy-Syaqq yang ada di bukit Shafa.
Terkait kapan dabbah akan muncul dan berapa lama ia tinggal di bumi tidak dijelaskan melalui dalil dalam Al-Qur’an maupun hadits.
Wallahu alam.
