Isuaceh.com Jakarta, – Produk karya anak Aceh yang tampil dalam gelaran Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) 2024 di Sarinah Mall Jakarta Pusat menarik perhatian para pecinta fashion dunia, Minggu (25/5/2024).
Seorang profesor di UNESCO yang berkunjung ke bazar UMKM terkesima melihat motif dan desain busana muslim karya desainer asal Aceh yang dipajang di lobi Sarinah Mall dan saat fashion show (peragaan busana).
Alhasil, mereka mengundang sejumlah desainer Aceh yang terlibat di AMFF tersebut untuk ikut serta dalam fashion show di Paris, Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pj Ketua Dekranasda Aceh, Mellani Subarni menyampaikan, pihak dari UNESCO akan mengundang desainer dari Aceh untuk tampil dalam Paris pada September 2024 mendatang.
“Pihak dari UNESCO tadi sangat tertarik dengan motif-motif Aceh saat fashion show yang kita tampilkan pada malam ini. Mereka juga mengundang kita untuk tampil ke fashion show di Paris pada September mendatang,” kata Mellani didampingi Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal dan Wakil Ketua DPRA, Safaruddin kepada wartawan usai acara peragaan busana di Sarinah.
Melanni menyebutkan, desainer asal Aceh yang diundang untuk tampil di Paris yaitu Nana Marlina dengan brand fashion Risky Modiste. Kemudian desainer lainnya masih menunggu kabar baik itu dari pihak UNESCO.
“Diundang itu ada Risky Modiste dan beberapa desainer lainnya. Pastinya mereka tertarik dengan desain fashion yang kita tampilkan,” ujarnya.
Kegiatan positif ini, kata Mellani akan menjadikan wastra-wastra karya desainer Aceh bisa berbicara banyak di tingkat nasional maupun internasiona.
Wastra-wastra Aceh dengan berbagai motif seperti Pinto Aceh, Pucuk Rebong, Songket Aceh, dan lainnya saat ini mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Lanjit dia menjelaskan, bahkan motif-motif itu juga digunakan oleh para desainer nasional di panggung fashion internasional. Dua tahun lalu, gaun dari songket motif Aceh hasil rancangan desainer Didiet Maulana yang dikenakan Ariel Tatum l mendapat respons positif publik saat tampil pada ajang Paris Fashion Week.
Mellani mengatakan, pagelaran busana dalam event AMFF ini menjadi pintu untuk desainer Aceh mengambil momentum untuk berkolaborasi dengan desainer nasional.
“Harapan saya di AMFF ini desainer-desainer Aceh bisa berkolaborasi dengan desainer-desainer nasional, tentunya tetap membawa motif-motif Aceh,” katanya.
Ia menargetkan wastra Aceh bisa lebih dikenal tidak hanya di tingkat nasional melainkan tembus Internasional. Apalagi di setiap daerah di Aceh memiliki masing-masing ciri khas motif wastra.
Untuk itu Pemerintah Aceh terus mempromosikan produk UMKM dan ekonomi kreatif khususnya di bidang fesyen untuk bisa bersaing atau minimal naik kelas.
“Kita akan terus membangun produk-produk UMKM yang ada di Aceh dan saya ingin membantu regenerasi perajin wastra yang ada di Aceh. Target ke depannya wastra Aceh ini dikenal oleh dunia,” ujarnya. (*)
Penulis : Cut Meriska Harnita