BI bawa petani Aceh belajar hilirisasi pertanian ke Indramayu

Kamis, 27 Juni 2024 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah petani asal Aceh melakukan foto bersama di depan Kios Gapoktan Tani Mulus dalam studi banding pengembangan pertanian bersama Bank Indonesia Provinsi Aceh di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/6/2024). (ANTARA/Khalis Surry)

i

Sejumlah petani asal Aceh melakukan foto bersama di depan Kios Gapoktan Tani Mulus dalam studi banding pengembangan pertanian bersama Bank Indonesia Provinsi Aceh di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/6/2024). (ANTARA/Khalis Surry)

Cirebon, – Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh membawa studi banding sebanyak enam kelompok tani (Gapoktan) dan tiga unit usaha pesantren melakukan studi banding ke Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, guna menjajaki peluang pengembangan komoditas padi yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Manager Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM Bank Indonesia Provinsi Aceh Syafiqar Nabil di Indramayu, Rabu (26/6), mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani, khususnya dalam membangun korporatisasi tani dalam bentuk koperasi.

“Kami membawa teman-teman kelompok petani dan pesantren ke lokasi-lokasi yang best practice, champion, agar bisa diambil ilmu-ilmu untuk dibawa dan diterapkan di Aceh,” kata Syafiqar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan, upaya pembelajaran kelompok petani binaan Bank Indonesia Aceh ini dilakukan seiring dengan penyelenggaraan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Apalagi saat ini, lanjut dia, Bank Indonesia Aceh juga sedang mengembangkan pilot project budidaya tanaman padi semi organik dan pengkajian kelayakan pengembangan Rice Milling Unit (RMU) di Aceh.

Baca Juga:  Segini Pasaran Harga Emas di Banda Aceh pada Edisi 11 Mei 2024

Selama di Indramayu, petani mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulus di Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung untuk mempelajari korporatisasi pertanian dalam peningkatan produktivitas.

“Karena disini (Indramayu, red) mereka bisa konstan di sekitar 9 ton per hektare produksi padi, sedangkan kalau kita di Aceh itu masih di rata-rata 5 sampai 6 ton per hektare,” ujarnya.

Petani Aceh juga belajar kepada Gapoktan Tani Mulus terkait penguatan korporasi mulai dari pelatihan, penguatan kelembagaan, pembiayaan, akses pemasaran, digitalisasi, bantuan sosial dan teknologi.

Kemudian, kata Syafiqar, mereka juga mengunjungi Gapoktan Sri Makmur untuk mempelajari pengembangan padi yang organik. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Aceh yang sedang melakukan sertifikasi organik ke kelompok-kelompok tani di Aceh.

“Organik ini artinya, seluruh input yang digunakan untuk penanaman itu tanpa kimia, mulai dari pupuk organik dan sebagainya, karena itu juga bisa berdampak ke kualitas produksi termasuk kuantitas juga,” ujarnya.

Baca Juga:  Nasabah UMKM BSI di Aceh 108.029, Total Penyaluran Rp8,43 Triliun

Selain berkunjung ke Gapoktan Tani Mulus dan Gapoktan Sri Makmur, petani Aceh itu juga mengunjungi Gapoktan Fajaragung di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat untuk belajar padi organik serta ke Ponpes Al Wizan Wanajaya guna mempelajari pengembangan agrowisata.

Adapun kelompok tani yang ikut dalam studi banding ini yakni Gapoktan Rahmat Bersama asal Kabupaten Aceh Barat, kelompok tani Makmu Beusare, Bina Sejahtera dan Rahmat Diteuka asal Aceh Barat, kelompok tani Bertani asal Aceh Besar, dan Makmu Beusare Sejahtera asal Pidie.

Serta tiga unit usaha pesantren yakni Pesantren Ummul Ayman 3 asal Pidie Jaya, Pesantren Mahyal Ulum Al Aziziyah asal Aceh Besar dan Pesantren Najatul Fata asal Aceh Besar.(*)

Berita Terkait

Mualem investor dari Jakarta akan segera bangun pabrik rokok di Aceh Utara
Harga Emas di Banda Aceh Turun Hari Ini per Mayam, Jumat 7 Maret
Harga Emas Naik di Banda Aceh Saat Meugang, Per Mayam Rp 5.040.000
Jelang Meugang Puasa Harga Sapi Di Bireuen Megalami Kenaikan
Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam pada Rabu 11 September
Presiden Jokowi Resmikan 4 Ruas Jalan Tol Bernilai Rp13,5 T di Aceh
Tentang Elaine Low yang Diwarisi Saham Rp123 T Orang Terkaya ke-3 di RI
Harga Emas Murni Hari Ini di Aceh Timur Masih Bertahan di Rp 4.150.000 per Mayam

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:28 WIB

Mualem investor dari Jakarta akan segera bangun pabrik rokok di Aceh Utara

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:59 WIB

Harga Emas di Banda Aceh Turun Hari Ini per Mayam, Jumat 7 Maret

Jumat, 28 Februari 2025 - 22:05 WIB

Harga Emas Naik di Banda Aceh Saat Meugang, Per Mayam Rp 5.040.000

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:36 WIB

Jelang Meugang Puasa Harga Sapi Di Bireuen Megalami Kenaikan

Rabu, 11 September 2024 - 13:31 WIB

Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam pada Rabu 11 September

Senin, 9 September 2024 - 14:38 WIB

Presiden Jokowi Resmikan 4 Ruas Jalan Tol Bernilai Rp13,5 T di Aceh

Jumat, 30 Agustus 2024 - 19:22 WIB

Tentang Elaine Low yang Diwarisi Saham Rp123 T Orang Terkaya ke-3 di RI

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 15:05 WIB

Harga Emas Murni Hari Ini di Aceh Timur Masih Bertahan di Rp 4.150.000 per Mayam

Berita Terbaru

Foto: dok ist

Aceh Besar

Kodim dan Pemkab Aceh Besar Kompak Siapkan TMMD 124 TA 2025

Kamis, 24 Apr 2025 - 18:30 WIB