Redelong – Di Kabupaten Bener Meriah, selain petaninya menanam kopi, juga alpukat.
Jika dua komoditi itu panen, petani di Bener Meriah sedikit lega, tingkat ekonomi mereka akan membaik.
Hal ini diakui seorang petani Bener Meriah, Reje Ruli kepada acehtrend.com, Selasa (2/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Reje Ruli, selain pedagang dan pegawai negeri, warga didaerahnya juga berprofesi sebagai petani.
“PNS, pedagang iya, petani juga iya,” ucap Reje Ruli.
Reje Ruli menambahkan, di Bener Meriah, ada kebun setengah hektar dan ditanami kopi dan alpukat, sudah bisa menopang hidup atau penambah pendapatan.
“Tanaman kopi dan alpukat menjadi rahmat dan bisa mendongkrak perekonomian warga di sini,” tukas Reje Ruli.
Harga alpukat dan kopi di Bener Meriah sekarang, ujar Reje, sedang mengalami kenaikan.
Di tingkat petani dan pengumpul katanya, harga alpukat dibandrol Rp8.000 sampai Rp10.000 per kilogram.
Dari pantauan acehtrend.com di Pasar Simpang Balik yang merupakan pusat penjualan buah-buahan di Kabupaten Bener Meriah, harga alpukat dipatok Rp15.000 per kilogram yang ukuran kecil. Sedangkan yang besar Rp20.000 per kilonya.
“Harga segitu harga pas, tidak boleh ditawar lagi. Boleh kurang, jika yang berukuran kecil, dijual menjadi 2 kilo Rp25.000,” ucap Hayati salah seorang pedagang buah di Pasar Simpang Balik.
Alpukat Bener Meriah, kata Hayati, tidak banyak lagi dijual di pasar domistik tapi sudah diekspor ke Pulau Jawa dan daerah lain.
“Inilah yang membuat harga alpukat melambung dan stok pun sangat berkurang,” ujar Hayati.
Sementara itu, harga kopi di Bener Meriah berkisar Rp17.000-Rp18.000 per bambu.
Ariyanto petani kopi mengatakan, untuk harga kopi jenis gelondong saat ini masih bertahan dan belum ada peningkatan.
Untuk kisaran harga kopi jenis gelondong ditampung para agen di kisaran Rp 17.000-18.000 per bambu, tergantung kualitasnya.
“Kemarin kita jual untuk kopi gelondong masih di harga Rp17.000 per bambu, itupun tidak semua, kalau bagus bisa lebih tinggi di harga Rp18.000 per bambu,” ujar Ariyanto.
“Kalau nanti sudah memasuki musim panen biasanya harga kopi di tingkat petani akan kembali menurun,” ucapnya. (*)