Seoul, – Korea Utara berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik taktis dengan sistem panduan – KCNA Seoul menyatakan Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada Jumat (17/5/2024) sehari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan udara gabungan yang melibatkan jet siluman canggih.
Sebelumnya, badan tersebut memperingatkan tentang praktik serangan nuklir di wilayah republik yang dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan selama latihan pada bulan Agustus,
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan pihaknya mendeteksi apa yang dianggap sebagai rudal jarak pendek yang ditembakkan di kota pesisir timur Wonsan pada pukul 15:10 waktu setempat (17:10 WIB) yang melesat menuju Laut Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Rudal Korea Utara terbang sekitar 300 kilometer dan mendarat di Laut Timur,” kata JCS, Jumat.
“Peluncuran tersebut dilakukan sebagai bagian dari kegiatan rutin Direktorat Jenderal Peroketan DPRK dan lembaga penelitian pertahanan bawahannya, yang bertujuan untuk pengembangan aktif teknologi persenjataan,” kata publikasi tersebut.
Militer Korea Selatan pun mengecam peluncuran rudal terbaru tersebut sebagai tindakan provokatif yang mengancam keamanan dan stabilitas di Semenanjung Korea dan berjanji akan menanggapi dengan tegas provokasi Korea Utara.
“Militer kami telah meningkatkan pemantauan dan kewaspadaan terhadap peluncuran tambahan, sambil berbagi informasi terkait rudal balistik Korea Utara dengan pihak berwenang AS dan Jepang,” ucap JCS
Peluncuran rudal balistik itu dilakukan setelah Korea Utara menembakkan peluru super besar berukuran 600 mm yang dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada tanggal 22 April lalu.
Media pemerintah Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong-un telah memandu latihan taktis yang menyimulasikan serangan balik nuklir yang melibatkan beberapa peluncur roket super besar untuk pertama kalinya.
Peluncuran rudal terbaru Pyongyang terjadi sehari setelah dua F-35A Korea Selatan dan dua F-22 Raptor AS melakukan latihan tempur bersama di wilayah tengah Korea Selatan untuk menunjukkan kekuatan udara melawan ancaman militer Korea Utara yang terus berkembang.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping mengeluarkan pernyataan bersama menentang tindakan intimidasi militer terhadap Korea Utara oleh AS dan sekutunya selama pertemuan puncak mereka di Beijing.
Masih pada hari yang sama, Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menampik tuduhan kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow dan menekankan bahwa senjata negara tersebut semata-mata ditujukan untuk menargetkan Korea Selatan.
Sumber : Yonhap