Isuaceh.com, Moskow – Pasukan Rusia telah memulai latihan tahap pertama yang melibatkan pelatihan praktis dalam persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis atau taktis.
Demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa (21/5/2024) waktu setempat.
Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (22/5/2024), Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan latihan tersebut awal bulan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Moskow telah mengaitkan latihan tersebut dengan apa yang mereka sebut sebagai “pernyataan militan” oleh para pejabat Barat yang menurut mereka menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyinggung tentang komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang melontarkan kemungkinan pengiriman pasukan Eropa untuk melawan Rusia di Ukraina.
Juga Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron yang pernah mengatakan Ukraina berhak untuk menggunakan senjata yang disediakan oleh London untuk menyerang sasaran di Rusia.
Para analis keamanan mengatakan latihan ini dirancang sebagai sinyal peringatan Putin untuk mencegah Barat terlibat lebih jauh dalam perang di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan tahap pertama ini melibatkan rudal Iskander dan Kinzhal.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa unit-unit dan peralatan siap untuk “penggunaan senjata nuklir non-strategis dalam pertempuran untuk merespons dan menjamin integritas teritorial dan kedaulatan negara Rusia dalam menanggapi pernyataan provokatif dan ancaman dari pejabat Barat tertentu terhadap Federasi Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Latihan tersebut melibatkan kekuatan rudal di Distrik Militer Selatan Rusia, yang terletak berdekatan dengan Ukraina, dan juga mencakup sebagian wilayah Ukraina yang kini dikuasai Rusia.
Belarusia, tempat Rusia menempatkan senjata nuklir taktisnya, juga akan terlibat dalam latihan tersebut, kata kedua negara.
Senjata nuklir taktis, atau non-strategis, tidak sekuat senjata nuklir strategis yang dirancang untuk memusnahkan seluruh kota-kota musuh, namun senjata tersebut tetap memiliki potensi destruktif yang sangat besar. (*)