Jakarta, – Seorang tentara cadangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas dan 10 orang lainnya terluka dalam serangan drone di wilayah Israel utara pada hari Rabu (5/6) waktu setempat.
Serangan drone-drone bermuatan bahan peledak itu diklaim dilakukan oleh Hizbullah di Lebanon.
Dilansir media The Times of Israel dan AFP, Kamis (6/6/20245), pihak IDF mengumumkan kematian tentara tersebut pada Kamis pagi waktu setempat, menyebut dia sebagai Sersan Staf Refael Kauders (39) dari Tzur Hadassah. Kauders bertugas di Batalyon 5030 Brigade Alon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IDF mengatakan pihaknya sedang menyelidiki mengapa sirene tidak berbunyi ketika setidaknya dua drone menghantam kota Hurfeish yang mayoritas penduduknya Druze, terletak beberapa kilometer dari perbatasan Lebanon.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan mereka meluncurkan beberapa drone peledak ke posisi militer di daerah tersebut.
Menurut penilaian awal militer Israel, kedua drone tersebut meluncur dalam selisih waktu hanya beberapa menit.
Drone kedua tampaknya menargetkan kru penyelamat yang datang untuk merawat mereka yang terluka akibat drone pertama. Hizbullah telah menggunakan taktik seperti itu beberapa kali di tengah perang.
Hizbullah mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan mematikan IDF baru-baru ini di Lebanon selatan, termasuk serangan pada hari Selasa lalu di Naqoura yang menewaskan seorang anggota Hizbullah.
Direktur Jenderal Magen David Adom, Eli Bin mengatakan kepada saluran berita Channel 12, bahwa 11 orang terluka dalam serangan itu, termasuk satu orang dalam kondisi kritis, yang kemudian meninggal.
Bin menambahkan bahwa tiga orang yang terluka tercatat dalam kondisi sedang dan sisanya luka ringan. (*)