Tel Aviv – Juru Bicara (Jubir) Militer Israel Daniel Hagari menyatakan pihaknya bakal terus memberikan perlawanan kepada pejuang Hamas. Hal ini sebagai bentuk respons atas gugurnya delapan tantara Israel di Rafah, Palestina.
“Kami akan melanjutkan perlawanan dan terus bertindak dengan segala cara, agar menciptakan kondisi bagi kepulangan semua orang,” ujar Hagari, Minggu, 16 Juni 2024.
Hagari menuturkan bahwa pihaknya tidak bisa memulangkan korban penculikan dalam keadaan seperti ini. Namun dia berjanji akan memulangkannya secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menduga penyebab tewasnya delapan tantara tersebut diduga akibat alat peledak rakitan yang terkubur di area tersebut. Kemungkinan lain akibat penembekan rudal anti-tank.
Sebagai informasi, delapan tentara Israel tewas dalam sebuah ledakan di Jalur Gaza bagian selatan pada Sabtu, 15 Juni 2024. Ini merupakan peristiwa paling mematikan bagi tentara Israel dalam perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Gaza sejak Januari.
Kedelapan tentara tersebut berada di dalam kendaraan lapis baja yang terkena ledakan besar. Menurut penyelidikan awal, ledakan telah menghancurkan “material teknik” yang mudah meledak.
Melansir dari BBC, Minggu, 16 Juni 2024, ledakan terjadi dalam operasi militer Israel di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, yang telah menjadi target utama pasukan Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengaku telah menembakkan roket ke arah kendaraan lapis baja setelah melakukan penyergapan.
Para tentara Israel tersebut sedang kembali dari operasi semalam di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah sekitar pukul 05:15 waktu setempat. Di tengah perjalanan, kendaraan lapis baja mereka terkena meledak.
Media Israel melaporkan bahwa pasukan Israel telah menewaskan 50 anggota Hamas dalam operasi tadi malam. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 30 warga Palestina tewas dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial X, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengidentifikasi Kapten Wassem Mahmoud yang berusia 23 tahun sebagai salah satu dari mereka yang tewas dan mengatakan nama-nama prajurit lainnya akan dirilis setelah keluarga mereka diberi tahu.(*)