Jakarta – Hizbullah mengingatkan bahwa tidak ada satupun tempat di Israel yang akan terhindar dari perang. Hal ini disampaikan setelah Israel mengatakan mereka telah menyetujui rencana serangan ke Lebanon, sehingga memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di Gaza.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/6/2024), dalam pidato yang disiarkan televisi di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel dan Lebanon, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan “tidak ada tempat” di Israel yang “akan terhindar dari serangan roket kami”.
Nasrallah juga mengancam negara pulau terdekat, Siprus, jika negara itu membuka bandara atau pangkalannya untuk Israel “untuk menargetkan Lebanon”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Siprus terdapat dua pangkalan militer Inggris termasuk sebuah pangkalan udara, tetapi kedua pangkalan militer tersebut berada di wilayah kedaulatan Inggris dan tidak dikendalikan oleh pemerintah Siprus.
Presiden Siprus Nikos Christodoulides membantah keterlibatan negaranya dalam perang tersebut. Dia mengatakan bahwa negara tersebut adalah “bagian dari solusi”, seraya menunjuk pada perannya dalam koridor kemanusiaan maritim ke Gaza yang “diakui oleh seluruh komunitas internasional”.
Kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan perang besar-besaran di Lebanon telah meningkat. Militer Israel pada hari Selasa lalu mengumumkan bahwa “rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi”.
Pada hari Rabu, Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya telah menyerang tempat-tempat Hizbullah di Lebanon selatan. Israel juga melaporkan sebuah drone atau pesawat tak berawak telah menyusup di dekat kota perbatasan Metula dan menargetkan pasukan Israel, dalam serangan yang diklaim oleh Hizbullah.
Hizbullah, sementara itu, mengumumkan kematian empat petempurnya.
Media resmi Lebanon, National News Agency melaporkan serangan Israel di beberapa daerah di Lebanon selatan pada Rabu pagi waktu setempat, termasuk di desa perbatasan Khiam, di mana seorang fotografer AFP melihat kepulan asap besar.
Hizbullah kemudian mengatakan bahwa mereka telah menembakkan “puluhan roket Katyusha dan peluru artileri” ke arah barak di Kiryat Shmona di Israel utara sebagai pembalasan atas serangan tersebut.
Pemimpin Hizbullah Nasrallah juga mengklaim dalam pidatonya bahwa Hizbullah memiliki informasi intelijen bahwa Israel secara aktif berencana untuk mengebom bandara Lebanon dari Siprus
Ia menambahkan, jika hal ini terjadi, Mediterania akan menjadi neraka bagi Israel dan sekutunya.
Kapal induk Amerika Gerald R. Ford dan armada pengiringnya sedang menuju ke Laut Mediterania, di lepas pantai Haifa di Israel.
()