Gaza City – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap area Jalur Gaza bagian selatan pada Selasa (2/7) waktu setempat.
Gempuran terbaru itu memaksa ribuan warga Palestina untuk mengungsi setelah militer Tel Aviv memerintahkan evakuasi di area setempat yang padat penduduk.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (2/7/2024), sejumlah saksi mata melaporkan bahwa rentetan serangan menghantam area di dan sekitar kota Khan Younis, yang menurut sumber medis dan Bulan Sabit Merah Palestina telah menewaskan delapan orang dan melukai lebih dari 30 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengeboman itu terjadi setelah serangan roket yang langka dilancarkan dari wilayah Jalur Gaza ke arah Israel. Kelompok Jihad Islam, yang berperang melawan pasukan Tel Aviv bersama Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Brigade al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam, mengklaim rentetan roket itu ditembakkan ke sejumlah area komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza sebagai pembalasan atas “kejahatan (Israel) … terhadap rakyat Palestina”.
Militer Israel, dalam pernyataan terpisah, menyebut “sekitar 20 proyektil teridentifikasi mengudara dari area Khan Younis” dan mengklaim sebagian besar berhasil dicegat. Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan tersebut, dengan Tel Aviv menambahkan bahwa serangan artileri dilancarkan terhadap “sumber tembakan”.
Serangan itu diikuti dengan perintah evakuasi untuk area Al-Qarara, Bani Suhaila, dan kota-kota lainnya di area Rafah dan Khan Younis pada Selasa (2/7) waktu setempat. Perintah evakuasi terbaru itu dirilis oleh militer Israel hampir dua bulan setelah perintah awal untuk mengevakuasi Rafah menjelang serangan darat.
Sebelum serangan darat dilancarkan militer Israel terhadap Rafah, lebih dari satu juta orang telah mengungsi ke kota paling selatan di Jalur Gaza itu.
“Ketakutan dan kecemasan yang luar biasa mencengkeram masyarakat setelah perintah evakuasi. Ada perpindahan penduduk dalam jumlah besar,” ucap salah satu warga Bani Suhaila bernama Ahmad Najjar.
Wilayah-wilayah lainnya di Jalur Gaza juga masih terguncang akibat pertempuran yang terus berlanjut selama hampir sembilan bulan perang berkecamuk.
Para saksi mata dan badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel menghantam area Rafah bagian selatan dan di area kamp pengungsi Nuseirat bagian tengah. Di distrik Shujaiya yang ada di Gaza City, sejumlah saksi mata melaporkan adanya tembakan tank Israel secara besar-besaran.
Laporan koresponden AFP menyebut helikopter-helikopter militer Israel menembaki rumah-rumah di area Shujaiya.
Sementara Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, melaporkan pasukannya terus melakukan pertempuran di Shujaiya dan Rafah. Secara terpisah, militer Israel mengklaim pasukannya “melenyapkan banyak teroris” dalam operasi di Shujaiya, di mana serangan udara juga menewaskan “sekitar 20 militan”.
Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyatakan “fase intens” perang di Jalur Gaza telah mereda. Pada Minggu (30/6) waktu setempat, Netanyahu menyebut pasukan Israel “beroperasi di Rafah, Shujaiya, dan di mana pun di Jalur Gaza.(*)