Teheran, – Iran berjanji akan membalas kematian kepala Politbiro kelompok radikal Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, pada waktu dan tempat yang tepat. Agensi Mehr melaporkan hal ini dengan mengacu pada pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Menurut pernyataan itu, Haniya terbunuh oleh proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat 7 kg. Pembunuhan itu diorganisir oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat, IRGC yakin.
sebelumnya Hasil penyelidikan Iran berbeda dengan laporan yang diterbitkan New York Times baru-baru ini Bom itu disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tersebut, menurut lima pejabat Timur Tengah. Wisma ini dikelola dan dilindungi oleh Korps Pengawal Revolusi Islam dan merupakan bagian dari kompleks besar, yang dikenal sebagai Neshat, di lingkungan kelas atas di Teheran utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tn. Haniyeh berada di ibu kota Iran untuk pelantikan presiden. Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, kata kelima pejabat tersebut, setelah dipastikan bahwa dia berada di dalam kamarnya di wisma tersebut. Ledakan itu juga menewaskan seorang pengawalnya.
Pada tanggal 3 Agustus, New York Times melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan penyelidikan besar-besaran atas pembunuhan Haniya, dengan lebih dari dua lusin orang ditangkap, termasuk perwira intelijen senior dan pejabat militer. Dua pejabat Iran mengatakan penyelidikan atas pembunuhan Haniya dipimpin oleh unit khusus IRGC.
Haniyeh terbunuh pada tanggal 31 Juli akibat serangan terhadap kediamannya di Teheran, tempat dia tiba untuk berpartisipasi dalam upacara pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Kelompok Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut dan menyebut insiden tersebut sebagai serangan teroris.
Duka sehubungan dengan kematian kepala Politbiro gerakan tersebut telah diumumkan di wilayah Iran, Turki, Palestina dan Yaman, Houthi Ansar Allah. Pada tanggal 2 Agustus, perpisahan Haniyeh dan pemakamannya berlangsung di Doha Qatar Jumat 2 Agustus 2024. (*)