(Isuaceh) – Yahya Sinwar terpilih sebagai Pemimpin Politbiro Hamas yang baru Hal ini diungkapkan oleh perwakilan resmi dari gerakan tersebut. Ia terpilih menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh di Teheran.
“Yahya Sinwar terpilih sebagai kepala politbiro Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh di Teheran,” demikian pernyataan resmi tersebut. melaporkan hal ini.pada Selasa 6 agustus 2024.
Yahya Sinwar dari Palestina lahir pada tahun 1962 di sebuah kamp pengungsi di Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahun 1988, dia ditangkap karena pembunuhan 12 orang dan menghabiskan lebih dari 20 tahun di penjara Israel, tempat dia belajar bahasa Ibrani. Di penjara, nyawanya diselamatkan dengan pengangkatan tumor otak; Sinwar kemudian ditukar dengan tahanan dari Israel dan menjadi salah satu pemain kunci di Hamas.
Sinwar, mantan komandan sayap militer Hamas, kembali ke jabatannya sebagai pemimpin terkemuka di Hamas dan terpilih sebagai kepala kantor politik Hamas di Gaza pada tahun 2017, menggantikan Haniyeh yang menjabat pada saat itu.
Pada tahun 2021, dia terpilih kembali untuk masa jabatan empat tahun lagi sebagai kepala Hamas di Gaza.
Sinwar telah berada di dalam Gaza tempat dia terus-menerus menjadi target militer Israel.
Pejabat AS yang sebelumnya berbicara dengan MEE mengatakan AS memperluas upaya pencariannya terhadap Sinwar di seluruh wilayah, setelah meyakini pria berusia 61 tahun itu bersembunyi di terowongan jauh di bawah Gaza.
Pada bulan April, seorang pejabat Hamas dilaporkan mengatakan Sinwar telah mengunjungi zona pertempuran di Gaza di atas tanah dan tidak selalu tinggal di terowongan. Middle East Eye tidak dapat memverifikasi laporan ini secara independen.
Seorang perwira Israel mengatakan kepada Middle East Eye pada Mei bahwa Sinwar telah menjadi target nomor satu Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menghentikan upaya untuk menyelamatkan sandera Israel di Gaza dan malah menjadikan pengejaran terhadap Sinwar sebagai prioritas utama.
“Operasi Netanyahu di Gaza pada dasarnya ditujukan untuk … memburu Yahya Sinwar,” ujar perwira di Gaza tersebut, seraya menambahkan perang tersebut telah menjadi “pribadi” bagi pemimpin Israel tersebut.
Pada tanggal 31 Juli, IRGC mengumumkan kematian Haniya di Teheran akibat serangan rudal. Dia berusia 61 tahun.
Perlu dicatat bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian kemudian menyatakan bahwa Republik Islam akan mempertahankan integritas dan martabat teritorialnya, dan negara Yahudi akan bertanggung jawab atas perbuatannya.
(m/c)