Uni Eropa, AS, Mesir, dan Qatar serukan gencatan senjata Palestina dan Israel

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 03:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi Kota Gaza, Palestina, yang luluh lantak akibat serbuan Israel. Warga terpaksa mencari perlindungan yang semakin sulit diperoleh

i

Kondisi Kota Gaza, Palestina, yang luluh lantak akibat serbuan Israel. Warga terpaksa mencari perlindungan yang semakin sulit diperoleh

(Isuaceh) – Uni Eropa (EU) telah bergabung dengan Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir dalam menyeru Israel dan gerakan Palestina Hamas untuk sepakat melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Jumat (9/8/2024).

Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengatakan pada Kamis bahwa Mesir, Qatar, dan AS mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel dan Hamas harus melanjutkan pembicaraan gencatan senjata pada 14-15 Agustus.

Para pemimpin ketiga negara tersebut menyatakan siap memberikan usulan akhir untuk mencapai gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“EU bergabung dengan Mesir, Qatar & AS dalam seruan mereka untuk menyelesaikan, tanpa penundaan, kesepakatan gencatan senjata & pembebasan sandera. Kami menegaskan kembali dukungan penuh memediasi mereka untuk mengakhiri siklus penderitaan yang tak tertahankan ini. Kesepakatan tersebut juga akan membuka jalan bagi deeskalasi regional,” kata Borrell di X.

Belanda mendukung pernyataan Mesir, Qatar, dan AS tentang gencatan senjata di Jalur Gaza, kata Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp.

Baca Juga:  Gantikan Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar jadi Pemimpin Hamas Yang Baru

Inggris juga menyambut baik upaya mediasi tersebut dan sepenuhnya mendukung pernyataan yang menyerukan dilanjutkannya negosiasi gencatan senjata.

“Pemerintah Inggris telah memprioritaskan upaya untuk mengakhiri konflik dan memastikan pembebasan sandera dengan aman, bekerja sama dengan mitra internasional, sejak hari pertama,” kata pemerintah Inggris mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri negara itu, David Lammy.

“Kami setuju dengan mitra kami: tidak boleh ada lagi penundaan, pertempuran harus dihentikan sekarang, dan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas harus dibebaskan. Kami juga perlu melihat pengiriman bantuan tanpa hambatan ke Gaza,” demikian pemerintah Inggris menambahkan dari penyataan Lammy.

“Kami setuju dengan mitra kami: tidak boleh ada lagi penundaan, pertempuran harus dihentikan sekarang, dan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas harus dibebaskan. Kami juga perlu melihat pengiriman bantuan tanpa hambatan ke Gaza,” demikian pemerintah Inggris menambahkan dari penyataan Lammy.

Kesepakatan tersebut berada dalam “kepentingan jangka panjang” bagi Israel, Palestina, dan semua pihak yang terlibat, tambah Menlu Inggris tersebut.

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan bahwa pemerintah Lebanon telah bergabung dalam seruan untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata di Gaza yang dilakukan di Doha atau Kairo.

Baca Juga:  Mbappe main pakai topeng, Prancis vs Polandia imbang 1-1 di Grup D Euro 2024

Hamas menuntut pembebasan sejumlah politisi senior Palestina, termasuk pemimpin gerakan Palestina Fatah Marwan Barghouti dan Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina Ahmad Sa’adat, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dengan Israel, menurut laporan outlet berita Youm7 pada Jumat, mengutip sumber Palestina.

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa Hamas menuntut pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina, terutama mereka yang ditahan setelah Oktober 2023.

Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza.

Selain itu, pejuang Hamas menyusup ke wilayah perbatasan, membuka tembakan ke militer dan warga sipil, serta membawa lebih dari 200 sandera.

Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas selama serangan tersebut.

Sebagai pembalasan, IDF meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza. Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah melebihi 39.700 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.(*)

Sumber Berita : Sputnik-OANA

Berita Terkait

Ribuan Demonstran Kembali Unjuk Rasa Tuntut PM Thailand Mundur
Siapa Yang Lebih Unggul Iran atau Israel saat Gencatan Senjata Tercapai Setelah Perang 12 Hari
Iran Serang Pangkalan Militer Utama AS di Qatar
AS Telah Serang Iran, Ledakan Muncul di Tel Aviv dan Kota Lain Israel
Israel Klaim Bunuh Komandan Kedua Iran Behnam Shahriyari
Israel Serang Fasilitas Nuklir Isfahan Iran
Rudal Iran Hujani Israel Hari ini, Picu Kebakaran dan Ledakan
Rusia dan Indonesia datangani Perjanjian Platform Investasi Senilai 2 Miliar Euro

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:55 WIB

Siapa Yang Lebih Unggul Iran atau Israel saat Gencatan Senjata Tercapai Setelah Perang 12 Hari

Selasa, 24 Juni 2025 - 01:21 WIB

Iran Serang Pangkalan Militer Utama AS di Qatar

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:48 WIB

AS Telah Serang Iran, Ledakan Muncul di Tel Aviv dan Kota Lain Israel

Sabtu, 21 Juni 2025 - 22:53 WIB

Israel Klaim Bunuh Komandan Kedua Iran Behnam Shahriyari

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:21 WIB

Israel Serang Fasilitas Nuklir Isfahan Iran

Jumat, 20 Juni 2025 - 20:34 WIB

Rudal Iran Hujani Israel Hari ini, Picu Kebakaran dan Ledakan

Jumat, 20 Juni 2025 - 01:21 WIB

Rusia dan Indonesia datangani Perjanjian Platform Investasi Senilai 2 Miliar Euro

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:56 WIB

Serangan terbaru Rudal Iran Hantam Rumah Sakit Terbesar di Israel

Berita Terbaru