Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus melakukan evaluasi usai pertemuan Komite Darurat yang diselenggarakan WHO mengenai potensi penyebaran lebih lanjut virus Mpox (Mpox) atau cacar monyet secara internasional di Afrika dan wilayah lainnya.
Mengingat bahwa kasus virus M pox telah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo selama lebih dari 10 tahun, Ghebreyesus mencatat bahwa terdapat peningkatan yang stabil dalam jumlah kasus yang dilaporkan setiap tahun.
Ghebreyesus mengatakan, “Jumlah kasus yang dilaporkan tahun lalu telah meningkat secara signifikan. Jumlah kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini lebih dari 14 ribu. Terdapat 524 kematian terkait penyakit ini, melebihi total tahun lalu.” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengingatkan bahwa dia mengumumkan minggu lalu bahwa dia akan membentuk Komite Darurat dalam lingkup Peraturan Kesehatan Internasional untuk mengevaluasi peningkatan kasus M.pox di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara lain di Afrika, Ghebreyesus mengatakan,
“WHO Komite Darurat bertemu hari ini dan mengatakan kepada saya bahwa situasi ini (terkait dengan virus M pox) merupakan hal yang penting secara internasional.” “Saya telah menerima rekomendasi ini dan menyatakan bahwa ini merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat.” katanya.
Ghebreyesus juga mencatat bahwa rekomendasi komite tersebut sejalan dengan deklarasi Uni Afrika kemarin mengenai darurat kesehatan masyarakat di seluruh benua terhadap virus M pox, yang menyebar dengan cepat di negara-negara Afrika.
Ini ditularkan dari hewan dan manusia
Virus M pox ditularkan dari hewan pengerat seperti tikus dan tupai atau dari orang yang terinfeksi. Menyentuh ruam tubuh yang disebabkan oleh virus, menggunakan pakaian, seprai, handuk dan barang serupa yang terkontaminasi ruam tersebut, serta kontak dengan cairan tubuh merupakan salah satu penyebab infeksi yang paling penting.
Gejala pertama mungkin muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah tertular virus. Virus ini umumnya menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri punggung dan otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, menggigil, menggigil dan kulit melepuh mirip cacar air.
Penyakit yang tidak memiliki metode pengobatan khusus ini diobati dengan obat antivirus. Mayoritas kasus memiliki penyakit ringan dan pulih dalam beberapa minggu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah nama “cacar monyet” menjadi “mpox” pada tahun 2022 karena kekhawatiran terhadap rasisme dan diskriminasi. (*)
Sumber Berita : Yeni safak