Moskow – Korban tewas akibat gempa yang melanda Turki dan Suriah mencapai 4.300 orang. Puluhan ribu orang luka-luka dan jumlah korban yang masih terjebak di 5.600 gedung roboh belum diketahui.
Pejabat Turki dan Suriah mengatakan, jumlah korban akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 itu diperkirakan masih terus bertambah. Sejauh ini petugas penyelamat terus mencari-cari korban yang tertimpa bangunan di tengah cuaca dingin Turki dan Suriah.
Sejumlah negara terus mengirimkan bantuan dan tim penyelamat untuk mencari korban yang tertimbun gunung puing-puing gedung yang hancur. Dikutip dari Associated Press, Selasa (7/2/2023), bantuan sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan terus berdatangan ke Turki dan Suriah.
Uni Eropa telah memobilisasi tim SAR untuk membantu Turki, sementara sistem satelit Copernicus dari blok 27 negara telah diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat. Setidaknya, 13 negara anggota Uni Eropa telah menawarkan bantuan
Sementara, Amerika Serikat mengoordinasikan bantuan langsung ke Turki yang merupakan sesama anggota NATO. Hampir 100 petugas pemadam kebakaran Los Angeles County dan pakar bangunan bersama dengan beberapa anjing pelacak dikirim ke Turki untuk membantu upaya penyelamatan.
Kemudian, tim penyelamat Rusia sedang bersiap untuk terbang ke Suriah. Militer Rusia telah mengirim 10 unit alat berat untuk membantu evakuasi korban dan membersihkan puing-puing.
Tentara Israel juga mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan yang terdiri atas 150 insinyur bangunan, personel medis, dan pekerja bantuan lainnya ke Turki. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, dirinya telah menyetujui permintaan bantuan kemanusiaan untuk Suriah.
Beberapa korban yang selamat namun masih tertimbun reruntuhan berteriak-teriak meminta tolong. Di sisi lain, beberapa petugas penyelamat juga terus memanggil-manggil korban dan berharap ada jawaban di antara gedung yang hancur.
“Cucu saya berumur satu setengah tahun. Tolong bantu. Mereka berada di lantai 12,” ujar Imran Bahur sambil menangis di dekat gedung apartemennya yang hancur di Kota Adana, Turki.[]
