Banda Aceh, – Atlet cabang olahraga (cabor) layar asal Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara), tiba lebih awal dan mulai menjajal laut Gampong Jawa di Banda Aceh, menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dijadwalkan, akan digelar pada 8-20 September 2024.
Pantauan Kompas.com, tim cabor layar dari kedua provinsi itu mulai turun ke laut sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, beberapa di antara mereka ada yang sedang mempersiapkan alat dan juga melakukan pemanasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelatih cabor layar dari Kaltim, Kosim Norsheha, mengatakan, timnya mulai dari atlet, official, dan pelatih, yang berjumlah 28 orang, sudah berada di Aceh.
Mereka datang ke provinsi paling barat Indonesia itu secara bertahap sejak 1-5 Agustus 2024
Kami memang memilih datang lebih awal karena sudah masuk dalam program latihan kami menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut. Kami sudah full tim. Tujuannya agar bisa lebih dulu mencoba medan atau laut untuk cabor layar,” kata Kosim saat ditemui di lokasi latihan di Gampong Pande, Banda Aceh, (7/8/2024).
Kosim mengatakan, dari 28 orang tersebut, 19 di antaranya adalah para atlet.
Mereka pertama kali mencoba laut Gampong Jawa yang menjadi venue cabor layar pada 6 Agustus 2024. “Latihan perdana di Aceh kemarin. Kalau untuk pemilihan lokasinya cukup bagus, dekat dengan bibir pantai dan tidak terlalu jauh.
Begitu juga kondisi laut cukup mendukung, anginnya juga cukup bagus kecepatan 12 – 15 knot,” ujarnya. Dengan kondisi tersebut, Kosim optimistis atletnya mampu meraih kembali medali emas seperti PON Papua 2021.
“Kita ikut di semua kelas. Waktu PON Papua dulu, kita mendapat lima medali emas dan akan mempertahankan juara itu. Kalau bisa, kali ini kita dapat medali lebih lagi,” tuturnya.
Fasilitas MCK tak memadai
Sejak pertama kali mulai berlatih di laut Gampong Pande, kata Kosim, pihaknya mengeluhkan kondisi toilet umum yang dekat dengan venue tidak bisa digunakan serta juga tidak adanya mushala di sana.
Selain itu, juga belum tersedia air untuk mencuci atau membilas perahu dan atlet usai berlatih. Karena itu, mereka berinisiatif membeli toren atau penyimpan air sendiri untuk menampung air.
“Toiletnya ada tapi tidak bisa kita pakai, toiletnya tertutup. Kami juga takut ke sana karena belum ada arahan. Kita sebagai orang luar mesti menjaga sikap juga,” ucapnya.
Hal sama juga diutarakan pelatih cabor layar Kaltara, Ardiansyah. Menurutnya, fasilitas umum di lokasi venue belum cukup memadai untuk keperluan atlet saat perhelatan PON nanti.
Namun demikian, dia mengakui kondisi laut Gampong Jawa sangat bagus. “Perairan laut di Aceh bagus, angin juga lumayan. Turunan ke laut juga dekat, enggak licin. Tapi, di sini (venue) perlengkapan MCK belum cukup.
Dari segi persiapan WC, tempat bilas alat, belum ada. Saat ini kami beli toren sendiri untuk keperluan bilas perahu dan alat,” katanya.
Ardiansyah mengatakan, mereka tiba di Aceh pada 1 Agustus 2024 berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 11 atlet, 1 pelatih, dan 2 official
Kami datang lebih awal untuk menyesuaikan dengan laut Aceh ini,” ujarnya.
Dari 14 atlet tersebut, kata Ardiansyah, di antaranya tiga orang perempuan dan delapan laki-laki. “Target Kaltara satu emas dari cabor layar. Kalau bisa lebih, alhamdulillah,” kata Ardiansyah. (*)
Sumber Berita : Kompas