Isuaceh.com

Aceh

Pemerintah Aceh Akui Jumlah Warga Miskin di Aceh Meningkat

Pejabat (Pj) Bupati Bireuen, Dr Aulia Sofyan, Ph.D (dua dari kiri) meninjau salah satu rumah warga miskin di daerah itu, Senin 17 Oktober 2022

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mengakui bahwa kemiskinan di Aceh meningkat dari Maret sampai September 2022. Angka kemiskinan Aceh mengalami peningkatan sebesar 0,11 persen dari 14,64 persen atau 806,82 jiwa menjadi 14,75 persen atau 818,47 jiwa.

“Realitas ini memperlihatkan kepada kita bahwa pentingnya kaloborasi kabupatan atau kota seluruh Aceh dalam tata kelola keuangan daerah bahkan dana desa yang terfokus untuk sektor ril pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA di Banda Aceh pada Kamis (19/1/2023).

Menurut MTA, peningkatan angka kemiskinan pada Maret 2022 sebesar 14,64 persen menjadi 14,75 persen atau naik sebesar 0,11 persen ini disebabkan oleh inflasi lebih tinggi sebesar 3,62 persen terutama makanan dan minuman, tembakau (7,93 persen) dan inflasi transportasi (21,0 persen).

Baca Juga:  Aceh Masih Bertahan Provinsi Termiskin di Sumatera

Menurutnya, jika dilihat garis kemiskinan juga meningkat 6,57 persen lebih tinggi dari peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita penduduk (3,57 persen), laju pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari triwulan I sebesar 3,24 persen, sektor pertanian juga mengalami kontraksi (4,19) dan produksi padi September 2022 hanya 52,46 ribu ton, lebih rendah dari maret 2022 sebesar 207,71 ribu ton.

Sejak tahun 2019 angka kemiskinan Aceh 15,01 persen mengalami kenaikan pada tahun 2020 menjadi 15,43 persen karena pandemi, dan naik kembali pada tahun 2021 menjadi 15,53 persen dan tahun 2022 turun sebesar 0,78 persen menjadi 14,64 persen, sedangkan target penurunan dalam RPA 2023-2026 pada tahun 2023 adalah sebesar 15,53 persen,” ungkapnya.

Kata MTA, setiap kabupaten atau kota di daerah harus bisa menjadikan dana desa sebagai salah satu komponen penting untuk menekan angka kemiskinan masyarakat. Diberitakan sebelumnya, jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh hingga September 2022 mencapai 818.470 jiwa atau 14,75 persen. Angka tersebut meningkat 11.700 orang dibandingkan Maret yang hanya berjumlah 806.820 jiwa.

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Mulai Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

Data tersebut merupakan hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada September 2022 lalu. Menunjukkan angka penduduk miskin di tanah rencong kian bertambah. Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Aceh, Dadan Supriadi mengatakan, persentase penduduk miskin di perkotaan mengalami kenaikan 10,35 persen dari sebelumnya 10,31 persen.

“Sedangkan di pedesaan juga mengalami kenaikan sebanyak 17,06 persen dari sebelumnya 16,87 persen,” katanya, Selasa (17/1). Sambung Dadan, kenaikan penduduk miskin pada September 2022 dipengaruhi oleh melonjaknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Inflasi umum dari tahun ke tahun pada September sebanyak 7,38 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan Maret hanya 3,62 persen.

Baca Juga:  BMKG Sebut Gempa dangkal di Sesar Aceh Patut Diwaspadai, Ini Alasannya

Tentunya, tingginya inflasi akan berdampak pada garis kemiskinan,” ujarnya. Dadan juga menambahkan, pada Maret sampai September 2022 Indeks kedalaman kemiskinan (P1) juga mengalami kenaikan dari 2,489 sekarang menjadi 2,897.

Sementara indeks keparahan kemiskinan (P2) juga mengalami kenaikan dari 0,613 sebelumnya pada Maret 2022 sekarang menjadi 0,780 pada September 2022.

“Rata-rata pengeluaran perkapita penduduk aceh pada Maret sampai September meningkat 3,57 persen namun lebih khusus pengeluaran perkapita hanya sebesar 2,12 persen, sedangkan satu sisi kemiskinan Aceh 2022 meningkat 6,57 persen,” tutupnya.

[]

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top