Singkil – Kehadiran mahasiswa KKN asal Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, disambut bak anak sendiri oleh masyarakat Aceh Singkil. Ketika berpisah, ibu-ibu di sana membekali para mahasiswa dengan oleh-oleh berupa makanan khas setempat.
Para mahasiswa mengadakan perpisahan, Sabtu (17/8/2024), dengan masyarakat yang telah menampung mereka selama sebulan terakhir. Pada kesempatan itulah, ibu-ibu di Desa Teluk Rumbia, Singkil, memberikan oleh-oleh berupa makanan khas Aceh Singkil kepada para mahasiswa.
Mahasiswa KKN dari UTU telah berada di sana sejak 15 Juli 2024. Dalam kurun waktu tersebut telah terbangun hubungan emosional antara mereka dengan masyarakat. Makanya, ketika berpisah, masyarakat membekali mereka dengan makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari pantauan terlihat, bahwa makanan khas yang diberikan oleh ibu-ibu tersebut merupakan lele kering yang berasal dari rawa Singkil. Menurut cerita di sana, produk ikan lele kering tersebut merupakan usaha turun-temurun warga pinggiran sungai Kemukiman Rantau Gedang yang terdiri dari Desa Rantau Gedang dan Teluk Rumbia. Hingga saat ini, mereka masih menetap di pinggiran sungai.
Dari penuturan warga diketahui, bahwa pemasaran produk ikan lele kering khas Singkil ini dulu pernah ampai ke tanah Karo, Sumatera Utara. Dengan usaha itu, Midah, salah seorang ibu-ibu, warga setempat bisa menyekolahkan anak-anak hingga ke perguruan tinggi.
Ibu-ibu Teluk Rumbia berharap apa yang diberikan itu bisa menjadi kenangan bagi “anak angkatnya” para mahasiswa KKN. “Semoga bisa dinikmati bersama keluarga di sana nanti,” ujarnya.
Midah juga meminta para mahasiswa untuk memperkenalkan produk khas Singkil ketika sampai di daerah tujuan nanti. “Ini sangat bersejarah, dan ikan dari Rawa Singkil sudah terkenal dimana-mana,” tutup Midah dengan raut muka sedih saat perpisahan.(*)