Banda Aceh, – Zakaria Saman alias Apa Karya angkat bicara perihal calon gubernur/wakil gubernur jalur perseorangan atau independen pada Pilkada Aceh 2024.
Mantan Menteri Pertahanan GAM itu sangat menyayangkan, jika tahun ini tidak ada calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur non-partai yang akan ikut berkontestasi.
“Meunyoe kali nyoe hana, nyan kali ukei chit hana lee aju. (Jika kali ini tidak ada jalur independen, ke depan pasti tidak ada lagi juga,” kata Apa Karya saat menghubungi Serambi, Selasa (14/5/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apa Karya mengaku heran dengan aturan KIP Aceh yang pada Hari Minggu 13 Mei 2024 pukul 23.59 WIB lalu telah menutup jadwal penerimaan dokumen syarat dukungan KTP dari jalur perseorangan.
Menurutnya, KIP Aceh tidak secara jelas menyebutkan sebelumnya kapan jadwal penerimaan tersebut berlangsung.
Pakiban cara dipeugah ka ditop padahai meu dibuka golom. (Katanya sudah ditutup padahal dibuka saja belum),” terang Apa Karya.
Apa Karya mengaku, dirinya tidak pernah diberitahu oleh KIP Aceh terkait jadwal penyerahan syarat dukungan KTP.
Hana dipeugah pajan, loen mat bak kertah nyang dibagi sagai, inan hana. (Tidak dibilang kapan, saya pegang di aturan pada kertas, di situ tidak ada),” katanya.
Padahal, lanjut Apa Karya, dirinya komit untuk tetap maju sebagai Cagub Aceh dari jalur independen seperti pada Pilkada 2017 lalu.
Kala itu, Zakaria Saman berpasangan dengan T. Alaidin dan berhasil meraih suara masyarakat Aceh sebesar 132.981 suara.
Pilkada tahun ini, Apa Karya tetap ingin maju sebagai Cagub Aceh dari jalur independen.
“Loen lillahita’ala tetap loen maju dari independen, demi rakyat Aceh. (Saya atas nama Allah tetap ingin maju sebagai calon gubernur dari jalur independen, demi rakyat Aceh),” kata Apa Karya.
Apa Karya mengaku selalu yakin untuk maju guna memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
“Tanyoe kon lagei manok peuplueng sabong beh. (Kita bukan seperti ayam sabung yang dibawa kabur),” katanya.
Artinya jelas Apa Karya, dirinya tak pernah gentar untuk ikut berkontestasi pada Pilkada Aceh.
“Tanyoe lillahita’ala demi bangsa Aceh. Tapi nyoe jalur independen bek dipeunget-peunget, nyan beuna diingat,” tegas Apa Karya.
Keikutsertaan jalur independen pada Pilkada di Aceh, kata Apa Karya, adalah buah perjuangan masa lalu.
Jadi, katanya, jika jalur independen tidak ada kali ini, maka sangat disayangkan.
Menurut Apa Karya, KIP Aceh terkesan mempersulit persyaratan jalur perseorangan untuk calon gubernur dan wakil gubernur kali ini.
Dia mengaku aturan kali ini tidak seperti dulu.
“Menyoe KTP chit ka padup ge dientri le awak nyoe, cuma nyoe hana meujan dibuka lheuh nyan didipeugah jitop. Nyan tanyoe chit ka dilabon dum ka,” pungkasnya.
Sementara Ketua KIP Aceh, Saiful sebelumnya mengaku, untuk tahapan dan jadwal Pilkada Aceh Aceh telah disosialisasikan jauh-jauh hari baik kepada masyarakat maupun partai politik.
Mengenai jadlwal untuk penyetahan dokumen sebaran dukungan KTP untuk jalur independen juga telah disampaikan oleh KIP Aceh sebelumnya. (*)
Sumber: Serambi