Banda Aceh, – Stasiun Geofisika Aceh Besar mencatat 15 kejadian gempa bumi di wilayah Aceh dan sekitarnya pada periode minggu ke-4 bulan Juni 2024. Dari 15 kejadian tersebut, tidak ada gempa bumi yang dirasakan di wilayah Provinsi Aceh.
“Sejumlah gempa bumi yang tercatat didominasi oleh gempa bumi kecil dengan magnitudo di bawah 3 (M<3), sebanyak 8 kejadian. Sementara itu, berdasarkan kedalaman, gempa bumi yang terjadi didominasi oleh gempa bumi dangkal (kedalaman < 60 km) sebanyak 13 kejadian,” ujar PMG Pertama Stasiun Geofisika Aceh Besar, Afryanti Veronika Simangunsong, dalam siaran persnya, Jumat (28/6/2024).
Afryanti menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi didominasi oleh jenis gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas Patahan Aceh, Patahan Batee, Patahan Andaman Barat, patahan aktif di Aceh Selatan, dan zona subduksi di pantai barat Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun tidak ada gempa bumi yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat, Stasiun Geofisika Aceh Besar tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak panik. Pihak BMKG terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait aktivitas seismik di wilayah Aceh.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat untuk selalu memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tegas Afryanti.
Dia juga menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap potensi gempa bumi di wilayah Aceh yang memang merupakan daerah rawan gempa. Langkah-langkah mitigasi dan edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak dari kejadian gempa bumi di masa mendatang.
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Aceh memang sering mengalami aktivitas seismik yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh keberadaan beberapa patahan aktif yang melintasi wilayah Aceh serta zona subduksi di pantai barat Aceh yang menjadi sumber utama gempa bumi di wilayah tersebut.
Dengan adanya pemantauan yang terus dilakukan oleh BMKG dan peningkatan kesadaran masyarakat, diharapkan dapat meminimalisir dampak dari gempa bumi yang mungkin terjadi di masa mendatang. Masyarakat juga diimbau untuk selalu siap dan mengetahui langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi.
Afryanti menambahkan bahwa BMKG akan terus meningkatkan upaya pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan terhadap gempa bumi. Semua informasi terkait gempa bumi dapat diakses melalui situs resmi BMKG dan aplikasi BMKG yang telah tersedia bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat agar dapat mengambil tindakan yang tepat saat terjadi gempa bumi,” pungkas Afryanti. (*)
Sumber Berita : RRI